TEMPO.CO, Malang - Harga bawang putih di sejumlah pasar tradisional di berbagai daerah terus meroket. Di Pasar Oro oro Dowo, Kota Malang, Jawa Timur, harga bawang putih tembus Rp 100 ribu per kilogram. Bisa jadi ini adalah rekor harga tertinggi.
"Seumur hidup baru kali ini bawang Rp 100 ribu," kata pedagang di Pasar Oro oro Dowo, Catur Wiyanto, Kamis, 14 Maret 2013. Menurut dia, banyak pedagang yang mengeluh tidak ada pasokan. Pembeli pun enggan berbelanja karena harga sudah tak wajar.
Selama dua pekan ini, harga bawang putih seperti mendaki. Komoditas yang awalnya hanya Rp 20 ribu per kilogram naik menjadi Rp 60 ribu, lalu melonjak lagi Rp 80 ribu hingga kini mencapai Rp 100 ribu per kilogram hari ini. Sedangkan harga bawang merah juga terkerek naik, menjadi Rp 60 ribu sampai Rp 70 ribu per kilogram.
Akibat sepinya pembeli, Catur mengaku keuntungannya anjlok. Bahkan, ia khawatir harga bawang bakal anjlok drastis, sementara harga kulakan dari distributor sudah tinggi. Para pedagang berharap pemerintah turun tangan menstabilkan harga bawang. Apalagi, sejak harga bawang mahal, pasokan bawang pun seret. Jika harga bawang stabil, katanya, pedagang dan konsumen tenang.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Malang Hadi Santoso mengaku tak berdaya mengendalikan harga bawang, termasuk melakukan intervensi pasar. "Kami hanya pasrah dan berharap kepada pemerintah pusat," katanya.
Menurut dia, kenaikan harga mengikuti hukum ekonomi. Saat pasokan sedikit dan permintaan tinggi, maka secara alamiah harga naik. Produksi bawang dari petani juga langka lantaran petani enggan menanam saat musim hujan.
EKO WIDIANTO