TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Direktur dan CEO PT XL Axiata Tbk, Hasnul Suhaimi, meminta pemerintah segera membebaskan spektrum frekuensi 700 MHz untuk menjalankan jaringan long term evolution (LTE) atau jaringan 4G. Menurut dia, frekuensi 700 MHz paling ideal untuk jaringan 4G.
"Kami menilai, dengan kondisi geografis Indonesia, maka spektrum 700 MHz paling cocok karena menawarkan coverage paling luas jika dihitung dari pemanfaatan base station di setiap jarak 10 kilometer persegi," kata Hasnul dalam diskusi "4G: New Tech, New Services, New Needs", di Hotel Kartika Chandra, Jakarta, Kamis, 14 Maret 2013.
Selain itu, lanjutnya, perangkat 4G LTE yang paling banyak diproduksi saat ini lebih mendukung spektrum frekuensi 700 MHz. Di Asia Pasifik saat ini tercatat sudah ada 66 operator yang mengadopsi teknologi 4G. Mayoritas menggunakan spektrum frekuensi di 2,1 GHz, 700 MHz, 2,6 GHz FDD, dan 1.800 MHz.
Direktur Network PT Telkomsel, Abdus Somad Arief, menambahkan, pihaknya sudah jauh-jauh hari mempersiapkan diri menyambut datangnya 4G. "Kami percaya konsep Device Network Application yang telah dibangun Telkom Group sejak dua tahun lalu merupakan langkah tepat untuk digital lifestyle di era 4G nanti," katanya.
Telkom Group, lanjutnya, menunggu keluarnya regulasi layanan jaringan 4G untuk meningkatkan perbaikan layanan maupun teknologi bagi pelanggan. Terlebih, ujarnya, Telkom Group memiliki basis pelanggan 171 juta nomor dan 73,7 juta pelanggan data pada 2012. "Ini suatu kebutuhan untuk terus berevolusi, baik dari sisi layanan maupun teknologi," katanya.
PT Indosat Tbk juga menyatakan kesiapannya menyambut jaringan 4G di Indonesia. "Indosat siap, hanya butuh regulasinya karena butuh persiapan matang," kata Presiden Direktur dan CEO PT Indosat Tbk Alexander Rusli.
Pada 2015, lanjutnya, diharapkan jaringan 4G milik Indosat sudah bisa menjangkau beberapa wilayah di Indonesia. Targetnya, jaringan 4G pada 2015 sudah bisa menjangkau Pulau Jawa, Bali, dan Sumatera.
Operator telepon seluler CDMA, PT Smartfren Telecom Tbk, berharap, Maret tahun depan bisa mendapatkan spektrum frekuensi jaringan 4G. Chief Technology Officer Smartfren, Merza Fachys, mengatakan, meski layanan CDMA akan sulit masuk ke jaringan 4G, sejumlah langkah akan disiapkan.
"Masih banyak prasyarat untuk masuk ke 4G LTE. Tapi, ada atau tidak ada frekuensi, kami akan siapkan infrastruktur 4G karena frekuensi itu akses saja," ujarnya.
Saat ini, ujar Merza, Smartfren akan fokus pada pengembangan layanan Wi-Fi dan smartphone. Permintaan Wi-Fi dan smartphone dinilai semakin berkembang dan diharapkan mampu mendorong pendapatan perusahaan.
"Perangkat teknologi sudah banyak pakai jaringan Internet untuk data. Wi-Fi merupakan akses kedua yang disukai pelanggan untuk menikmati layanan data," katanya.
ROSALINA
Berita Terpopuler:
Diperiksa Hari Ini, Menteri Suswono Terancam
Sahetapy Curigai Motif Pengusutan Sprindik Anas
Siapa Jorge Bergoglio, Sri Paus yang Baru?
Dana Safari PKS, Mendagri: Tanggungjawab Gubernur
Jadwal Sidang Raffi Ahmad dan Rasyid Bentrok Lagi