TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Daerah Metro Jaya menembak mati tiga dari tujuh tersangka perampokan toko emas di Tambora, Jakarta Barat, yang diringkus tadi pagi. "Mereka berusaha melarikan diri saat akan ditangkap dan menyerang petugas," kata Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Inspektur Jenderal Putut Bayuseno, Jumat, 15 Maret 2013.
Ketiga tersangka yang ditembak adalah Makmur, 34 tahun; Arman (39); dan Kodrad alias Polo (34). Kelompok perampok ini diduga bagian dari jaringan teroris. Dugaan ini makin kuat dengan dibuktikan alasan perampokan untuk mendanai gerakan mereka.
Putut mengatakan tersangka Makmur pernah terlibat dalam kasus bom Beji Depok September tahun lalu dan perampokan Bank CIMB Niaga Medan, September 2010. Sedangkan empat tersangka lainnya adalah Siswanto (38), Togog alias Anto (34), Kiting (34). dam Thendra Hermalan (45). Polisi sedang menelisik kasus ini untuk menelusuri jaringan teroris kelompok ini. Makmur, kata Putut, diduga dalang kelompok ini.
Mereka ditangkap di tiga tempat berbeda. Dua tersangka ditangkap di Bekasi, dua lagi di Bintaro, Jakarta Selatan, dan tiga lainnya di Pekayon, Bekasi Timur. "Masih ada satu tersangka belum ditangkap," ujar Putut. Pelaku yang masih dicari berinisial F.
Dari penangkapan ini didapat barang bukti berupa 5 pucuk pistol, 34 butir peluru, bom rakitan 12 buah, dan sisa emas hasil curian 1 kilogram.
Perampokan di Toko Emas Terus Jaya di Jalan Jembatan II, Angke, Tambora, Ahad lalu, 11 Maret 2013, ni terbilang nekat. Sebab, pelaku membawa senjata api dan melukai pegawai. Mereka menggasak 1,5 kilogram emas dan uang tunai Rp 500 juta.
SYAILENDRA