TEMPO.CO, Bekasi - Satu dari tujuh tersangka perampok toko emas Tambora, Jakarta Barat, yang diringkus di gudang pembuat mebel di Kelurahan Mustika Sari Kecamatan Mustikajaya, Kota Bekasi, Jumat 15 Maret 2013, dikenal guyub dengan tetangga. Warga sekitar mengenal dekat satu di antara dua tersangka yang diringkus polisi di tempat tersebut.
Lasih, 35 tahun, penduduk yang rumahnya tepat di depan gudang mebel tersebut, tidak menyangka Siswanto, 38 tahun, tersangka diringkus polisi, terlibat perampokan toko emas di Tambora, Ahad 10 Maret 2013 lalu. Dia kaget ketika Siswanto dan temannya, Arman, 39 tahun, digelandang polisi dari gudang tersebut.
Menurut dia, Siswanto dikenal warga sekitar dengan panggilan Agus. Pria itu pun sering mengobrol, bahkan menyapa warga sekitar ketika tengah membuat mebel di gudang tersebut. "Agus juga sering menumpang buang air kecil di rumah karena gudangnya tak ada toilet," ujar Lasih kepada Tempo, Jumat siang.
Namun, kata dia, warga setempat tidak mengenal sosok Arman karena diketahui jarang singgah di gudang mebel yang baru berdiri satu tahun lalu. Keterlibatan Arman di tempat usaha milik Edi Novian itu juga belum diketahui.
Menurut Lasih, gudang mebel tersebut setiap malamnya dihuni satu orang. Siswanto merupakan pembuat mebel yang sering terlihat menginap. Tapi, kata dia, di siang hari terlihat ada sekitar 3-5 orang yang membuat properti rumah tangga tersebut. "Saya tidak menyangka kalau mereka terlibat perampokan," katanya. Tiga tersangka ditembak polisi karena melawan saat akan diringkus. Kelompok perampok ini diduga kelompok teroris.
MUHAMMAD GHUFRON