TEMPO.CO, Paris - Presiden Prancis Francois Hollande menyeru kepada para pemimpin Eropa agar mencabut embargo sejata terhadap Suriah guna membantu para pemberontak bertempur melawan rezim Presiden Bashar al-Assad.
Seruan itu disampaikan Hollande, Kamis, 14 Maret 2013, setibanya di acara pertemuan para pemimpin Uni Eropa selama dua hari. Hollande mengatakan, "Kami ingin Eropa mencabut embargo senjata." Dia menambahkan, "Inggris dan Prancis setuju dengan pemikiran ini."
London dan Paris sebelumnya mengumumkan bahwa mereka sedang mencari jalan untuk mencabut pelarangan pengiriman senjata kepada para pemberontak di Suriah. Pernyataan kedua negara membuat marah Damaskus, namun sebaliknya, mendapatkan sambutan dari kelompok oposisi.
Para aktivis oposisi meminta kedua negara supaya menyediakan senjata berat, bukan senjata kecil, demi mengimbangi kekuatan pasukan Assad.
Pemerintah Assad, seperti disampaikan sekutu dekat Rusia, mengatakan, pengiriman senjata, apa pun bentuknya, merupakan palanggaran mencolok terhadap hukum internasional.
Menteri Luar Negeri Prancis Laurent Fabius mengatakan kepada radio France bahwa Inggris dan Prancis akan "Meminta Eropa, sekarang juga, mencabut embargo agar supaya para pemberontak memiliki kemungkinan kekuatan untuk membela diri."
Fabius mengatakan pemerintah Assad menerima senjata dari Iran dan Rusia sehingga mereka unggul atas kelompok oposisi. Dia menjelaskan Paris dan London akan menekan Uni Eropa untuk membatalkan embargo senjata yang ditetapkan pada 28 Februari 2013 lalu selama tiga bulan oleh para Menteri Luar Negeri Uni Eropa. "Kami (Inggris dan Prancis) siap mengirimkan senjata, meskipun tidak didukung oleh rekan-rekan kami."
AL JAZEERA | CHOIRUL
Berita Terpopuler:
Harga Bawang Naik, SBY Kecewa terhadap 2 Menteri
Menteri Kesehatan Kritik Kartu Jakarta Sehat
Kursi Patah, Nudirman Munir Jatuh Terduduk
Tiga Wacana Jokowi Jadi Presiden
Dituding Terima 4 M, Saan: Membayangkan Saja Tidak
KPK Telisik Lobi Djoko pada Anas Siang Ini