TEMPO.CO , Jakarta:Tingkah polah preman terkadang sangat memberatkan para pengusaha. Para pengusaha itu pun memilih menjadikan mereka sebagai karyawan daripada capek terus-terusan diperas. "Sampai ada pengusaha yang pakai preman sebagai centeng dan pengawalan," kata Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi saat dihubungi Tempo, Kamis, 14 Maret 2013.
Menurut Sofjan, langkah menjadikan preman sebagai centeng ini terpaksa dilakukan untuk menghindari rasa tidak aman dalam bisnis. Mestinya, dia melanjutkan, tugas ini dilakukan aparat kepolisian. Namun karena hukum tak berjalan, keberadaan preman tetap bertahan.
Sebenarnya kalangan pengusaha berharap keberadaan preman bisa diakhiri. Sebab, Sofjan menganggap para preman memberatkan kegiatan usaha. "Namun selama hukum tidak berjalan, itu susah. Dan saya lihat tidak ada indikasi yang mengarah pada keadaan lebih baik," kata dia.
AMIRULLAH
Baca juga
EDISI KHUSUS: Hercules dan Premanisme
Hercules, dari Dili ke Tanah Abang
Rizal Mallarangeng Ogah Vilanya Dibongkar
Vila Liar, Rizal Tak Gentar Dipenjara 10 Tahun