TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie, Ketua Umum Partai Demokrat Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri, dan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto dianggap sebagai kandidat terkuat calon presiden pada Pemilu 2014. Suara untuk ketiga tokoh ini bersaing ketat dan jauh meninggalkan calon dari partai lain.
"Empat kandidat terkuat berasal dari partai nasionalis," kata peneliti Lingkaran Survei Indonesia, Adjie Alfaraby, saat pemaparan hasil survei di kantornya, Rawamangun, Ahad, 17 Maret 2013. Kandidat keempat adalah Ketua Umum Partai Hanura Wiranto.
Lingkaran menyatakan, survei dilakukan pada 1-8 Maret 2013 dengan metode multistage random sampling. Total responden sebanyak 1.200 orang dengan tingkat kesalahan sebesar 2,9 persen. Adjie mengklaim survei ini dilakukan dengan dana sendiri. Survei ini dilengkapi dengan riset kualitatif, yakni diskusi kelompok terfokus dan analisis media.
Adjie menyatakan, tingginya popularitas Aburizal karena tidak ada nama Jusuf Kalla dalam daftar pertanyaan. Dia mengakui, jika Jusuf Kalla disandingkan dengan Aburizal, suara Aburizal Bakrie akan menurun drastis.
Menurut dia, daftar kandidat calon presiden sengaja diambil dari pejabat struktural partai, seperti ketua umum dan ketua dewan pembina. Namun LSI justru memasukkan nama Ani Yudhoyono sebagai salah satu nama yang disurvei. Padahal saat ini Ani Yudhoyono tidak memegang jabatan apa pun dalam Partai Demokrat.
Dalam hasil survei Lingkaran, Megawati menempati posisi teratas dengan angka 20,7 persen diikuti oleh Aburizal, Prabowo, dan Wiranto, dengan angka masing-masing 20,3 persen, 19,2 persen, dan 8,2 persen. Adapun Ketua Umum PAN Hatta Rajasa memperoleh suara sebesar 6,4 persen.
WAYAN AGUS PURNOMO
Terpopuler:
KPK Sita Enam Bus Milik Djoko Susilo
Hercules Punya Jasa kepada Kopassus
Ini Kata Ahok Soal Jokowi Potensial Jadi Capres
Punya Usaha Perikanan, Kenapa Hercules Memeras?
Kisah Hercules, Bos Preman dari Tanah Abang
Hercules Pemegang Bintang Setya Lencana Seroja
Ini Kronologi Penyerangan Kantor Tempo
Hercules, dari Preman hingga Pemimpin Akademi
Ada Tiga Tingkatan Preman di Jakarta
Ibas Menjawab Tudingan Terima Duit Hambalang