TEMPO.CO, Jakarta - Kongres Luar Biasa (KLB) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) hari ini, 17 Maret 2013, di Hotel Borobudur, Jakarta, telah berhasil menyepakati dua agenda pembahasan. Salah satu di antaranya adalah penyatuan liga. Kongres menyepakati dua liga yang saat ini sedang berlangsung, Liga Super Indonesia dan Liga Prima Indonesia akan menjadi satu pada 2014.
“Penyelenggara liga adalah PT Liga Indonesia,” kata Direktur PT Liga Indonesia, yang juga panitia pengarah kongres, Djoko Driyono kepada wartawan seusai kongres. Nama liga pun tak berubah sesuai isi statuta, yaitu Indonesian Super League (ISL atau Liga Super Indonesia. Tahun ini, kata Djoko, Liga Super dan Liga Prima masih berjalan sendiri-sendiri, namun sudah berada di bawah kontrol PSSI.
Djoko menjelaskan, klub yang berhak bermain di kompetisi strata tertinggi itu adalah 22 klub, terdiri dari 18 klub ISL dan 4 klub IPL terbaik. Secara gradual, kata Djoko, PT Liga Indonesia akan menciutkan jumlah klub yang berlaga dalam ISL hingga menjadi 18 klub pada 2016.
Dijelaskan oleh Djoko, pada akhir musim 2014 nanti, dari 22 klub yang ada, sebanyak 4 klub akan didegradasi dan 2 klub akan dipromosikan masuk ISL, sehingga jumlah klub akan menciut menjadi 20 klub. Pada 2015, dari 20 klub yang ada, di akhir musim akan ada 4 klub yang didegradasi dan 2 klub yang dipromosikan masuk ISL, sehingga jumlah klub menjadi 18. Setelah itu, pada 2016, degradasi dan promosi akan berjalan normal.
Sesuai keinginan FIFA, hari ini PSSI mengadakan Kongres Luar Biasa di Hotel Borobudur, Jakarta. Sekalipun diwarnai aksi walk out, Wakil FIFA, Costakis Koutsokoumnis, mengatakan Kongres Luar Biasa kali ini, sangat berhasil. Ketua Umum PSSI Djohar Arifin menyatakan bahwa Koutsokoumnis optimistis Indonesia akan terhindar dari sanksi FIFA. Hasil kongres hari ini akan dibawa ke dalam rapat Komite Eksekutif FIFA pada 20 Maret 2013.
GADI MAKITAN