TEMPO.CO, Ternate - Puluhan angkutan kota di Kota Ternate Maluku Utara melakukan aksi mogok. Akibatnya, ratusan penumpang di Terminal Gamalama telantar.
Dalam pantauan Tempo, aksi mogok ini disebabkan kelompok tersebut menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Kepolisian Daerah Maluku Utara. Aksi tersebut dilakukan guna menolak pemanggilan Bupati Sula Ahmad Hidayat Mus sebagai saksi dalam dugaan kasus korupsi pembangunan masjid raya di Kabupaten Kepulauan Sula.
Supriyanto, salah satu sopir angkutan kota, mengatakan aksi mogok yang dikutinya bukan aksi untuk menuntut kepentingan para sopir. Namun, aksi ini merupakan aksi dukungan terhadap Bupati Sula yang dipanggil polisi. "Kami hanya ikut saja, dan kebetulan semua angkot ikut aksi ini," kata Supriyanto yang ditemui Tempo, Senin, 18 Maret 2013.
Menurut Supriyanto, dalam aksi mogok di depan Polda Maluku Utara setidaknya ada sekitar 50 unit angkutan kota ikut berpartisipasi. Tetapi partisipasi para sopir angkot tidak mewakili organisasi sopir. "Saya ikut dalam kapasitas pribadi, jadi hanya ikut-ikutan saja," ujar Supriyanto.
Sementara itu, Komisaris Polisi Hendrik Rumsayor, Kepala Bidang Humas Polda Maluku Utara, mengatakan pemanggilan Bupati Sula Ahmad Hidayat dilakukan karena penyidik menganggap yang bersangkutan tahu akan proses pembangunan masjid raya di Kabupaten Sula.
"Pemanggilan itu pun untuk dimintai keterangan sebagai saksi," kata Hendrik. Menurut Hendrik, dalam penyidikan dugaan kasus korupsi pembangunan masjid raya di Kabupaten Kepulauan Sula, polisi sudah menetapkan tiga orang sebagai tersangka. "Dan kasus ini masih terus dalam pengembangann," ujar Hendrik.
BUDHY NURGIANTO
Berita Lainnya:
Ahli Hukum Klaim Indonesia Perlu Pasal Santet
Kericuhan Warnai Kongres Luar Biasa PSSI
La Nyalla Jadi Wakil Ketua Umum PSSI
Polisi Tangkap Dua Perusak Kantor Tempo
Ini Dia Formula Renault Andalan Alexandra