TEMPO.CO, Jakarta - Tiga tersangka penyerang kantor Tempo pada Jumat malam pekan lalu mengakui perbuatannya. Febriatna, Aditya, dan Fauzi Hidayatullah mengaku tak sengaja melakukan penyerangan tersebut. "Saya minta maaf kepada Tempo. Kami khilaf karena mabuk," kata Febriatna dan Fauzi kepada Tempo, Senin, 18 Maret 2013.
Menurut Febri, malam itu mereka sedang berkumpul dan mengadakan pesta bakar ayam untuk menyambut salah satu teman mereka yang baru keluar dari rumah sakit. Tak ketinggalan beberapa botol "minuman" menjadi teman santapan malam itu. Tempat kejadian memang tak jauh dari sisi belakang kantor Tempo.
Dalam keadaan mabuk, Febri mengaku hanya ingat ketika melihat Aditya, adik kandungnya, perang mulut dengan beberapa orang Tempo yang posisinya terpisah dengan tembok. Tak terima, ia bergegas ke rumah Fauzi alias Oji.
"Saya balik dulu ke rumah Oji, saya ambil 'barang', saya balik lagi. Saya takut adik saya diapa-apain," kata dia. "Saya ngaku labil, terpengaruh minuman, pikirannya negatif macam-macam."
Oji bersama Febri pulang ke rumahnya untuk mengambil pedang samurai dan parang. Menurut dia, dua senjata miliknya itu disimpan di rumahnya untuk berjaga-jaga. "Saya cuma bawa dua barang, saya pegang parang, Febri pegang pedang samurai saya," kata dia. Sedangkan Aditya membawa tongkat dan rotan.
"Kepada Tempo kami minta maaf yang sebesar-besarnya. Kami khilaf," kata ketiganya bergantian, dengan raut muka kuyu menyesali perbuatan mereka.
Polda Metro Jaya menangkap empat tersangka yaitu Febriatna, Aditya, Fauzi Hidayatullah, dan Dodi, Senin 18 Maret 2013 dinihari. Mereka ditangkap di Gunung Karang, Desa Cirodok, Pandeglang, Banten. Sedangkan Dodi ditangkap polisi di rumahnya di daerah Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Hingga saat ini, polisi telah menangkap enam tersangka penyerang kantor Tempo. (Lihat: VIDEO Perusakan Kantor Koran Tempo di sini.)
MUNAWWAROH
Baca juga:
EDISI KHUSUS Hercules dan Premanisme
Perhatikan Contra Flow di Tol Cawang-Rawamangun
Polisi Tembak Mati Polisi Gadungan
Dianiaya Ibu Tiri, DLR Alami Pendarahan Otak