TEMPO.CO , Jakarta:Partai Keadilan Sejahtera dinilai rawan terkena virus korupsi, asusila, dan poligami (kosapol). Akibatnya, perolehan suara legislatif partai ini melorot pada pemilu 2009 lalu di sejumlah daerah.
"PKS itu akan terkena virus kosapol (korupsi, asusila dan poligami). Sudah terbukti di Pemilihan Legislatif DKI Jakarta 2009, PKS waktu itu kalah," ujar Direktur Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis (Puskaptis) Husin Yazid kepada Tempo, Ahad, 17 Maret 2013. Selama ini, PKS dinilai berhasil mempertahankan citra politik bersih. "Namun itu terjadi sebelum mereka mendapatkan jabatan publik."
Saat menjadi bagian dari pemerintah, PKS dianggap mulai kehilangan performa sebagai partai dengan citra yang bersih. "Sehingga masyarakat menghukum PKS melalui pemilihan legislatif," ujar Husin.
Sebaliknya, dalam pemilihan gubernur, PKS tetap bisa unggul dengan sejumlah calon yang diusungnya. Dalam pilgub Jawa Barat dan Sumatera Utara, misalnya, pasangan yang diusung oleh PKS bisa unggul. "Tapi itu lebih pada faktor figur merakyat dan punya program jelas."
Rendahnya elektabilitas Partai Demokrat dalam sejumlah survei oleh lembaga politik, disebabkan partai berlogo bintang segitiga itu dianggap inkonsisten. Selain itu, masyarakat menyebut Demokrat menerapkan politik lipstik atau pencitraan.
"Demokrat dianggap inkonsisten dengan kebijakan partainya. Saat SBY mengatakan tidak pada korupsi, koruptor justru bermunculan dari elit Demokrat," ujar Husin Yazid. Politik pencitraan yang berlebihan dari Demokrat juga dianggap sebagai penyumbang rendahnya elektabilitas partai dalam sejumlah survei. "Karena terlalu banyak pencitraan, apap pun yang dilakukan oleh kader Demokrat dianggap hanya sebvagai lipstik, hanya omong belaka."
Untuk itu, masyarakat memberikan hukuman berupa sanksi sosial dan moral kepada Demokrat. "Dan ini berlangsung masif," ujar Husin. Analisa ini dibuktikan dengan kekalahan Demokrat di Pilgub DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Sumatera Utara. "Ini masih bisa merembet ke daerah lainnya," kata dia.
SUBKHAN
Baca juga
EDISI KHUSUS: Hercules dan Premanisme
Kontroversi Densus
Simpanan dan Istri-istri Djoko Susilo
Di Jawa Tengah, PKS Ingin Mengulang Sukses
Yusuf Supendi Gabung Hanura, Anis Matta Cuek
Bawa 3 Kg Ganja, Mobil Tabrak Polisi Hingga Tewas
