TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Prabowo Subianto, menilai Indonesia telah gagal memanfaatkan kekayaan alam untuk kesejahteraan rakyat. Terbukti, saat ini berbagai komoditas pertanian harus diimpor untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.
"Harga bawang terus melonjak tinggi," katanya, dalam seminar yang diselenggarakan Majelis Sinergi Kalam (Masika) Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Malang Raya, di Hotel Montana Sahid 2, Senin, 18 Maret 2013. Ini aneh, katanya. Menurutnya, Indonesia adalah negara agraris, tetapi tetap mengimpor bawang putih, beras, ikan, garam, dan kedelai.
Prabowo yang juga Ketua Dewan Penasehat ICMI Peduli ini menilai seharusnya dengan kekayaan alam saat ini, Indonesia mampu memproduksi aneka jenis komoditas pertanian. Semua itu, kata Pranowo, bukan mimpi kosong jika semua kekayaan alam Indonesia ditata dan dikelola secara benar. "Sebuah ironi jika kekayaan alam Indonesia tak bisa menyejahterakan rakyat," kata Prabowo dengan lantang.
Indonesia dengan skala ekonomi terbesar ke-16 di dunia, menurut mantan Komandan Kopasssus ini, harus bisa bangkit. Apalagi, jumlah masyarakat kelas menengah mencapai 45 juta penduduk. "Masa depan Indonesia cerah dan bagus," katanya.
Prabowo menilai saat ini Indonesia belum jadi negara produsen, karena sejumlah hal. "Setiap tahun kita membeli 10 juta sepeda motor, tapi tak ada satu pun yang diproduksi perusahaan Indonesia," katanya.
Produksi mobil juga begitu. Setiap tahun penjualan mobil di Indonesia mencapai 1 juta unit. Namun, tak ada produsen mobil yang berasal dari Indonesia. "Dengan kekayaan alam dan sumber daya manusia yang melimpah, Indonesia harus menjadi negara produsen yang mandiri dan kuat," katanya.
EKO WIDIANTO
Berita Terpopuler:
Dilarang Tanding Seumur Hidup karena Salut Nazi
La Nyalla Jadi Wakil Ketua Umum PSSI
Polisi Tangkap Dua Perusak Kantor Tempo
Populer di Survei Cawapres, Ini Kata Jokowi
Kenapa Jokowi Unggul di Bursa Pencalonan Wapres