TEMPO.CO, Jakarta - Suriname, negara di wilayah utara Amerika Selatan yang memiliki banyak keturunan Indonesia menyatakan akan hadir dalam Kongres Diaspora Kedua di Jakarta bulan Agustus mendatang. Demikian dikemukakan Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa dalam konferensi pers bersama Menlu Suriname Winston G. Lackin di Gedung Pancasila, Senin.
“Saya menyampaikan soal acara Diaspora Indonesia pada bulan Agustus tersebut dan insya Allah akan ada partisipasinya, ,” kata Menlu Marty.
“Antara Indonesia dan Suriname memiliki hubungan sejarah yang panjang, sebagian warga Suriname berasal dari Indonesia, diberkahi kebudayaan dan agama Anda menjadikan Suriname negara special di Karibia, ” kata Lackin.
Dalam kunjungannya ke Indonesia, Lackin juga akan melakukan kunjungan kehormatan kepada Gubernur Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengkubuwono X, dimana dia akan membicarakan tindak lanjut nota kesepahaman sister city antara Yogyakarta dengan Distrik Commewijne yang ditandatangani 4 April 2011.
Indonesia dan Suriname telah menjalin hubungan politik selama 37 tahun sejak pembukaan hubungan diplomatik pada Januari 1976. Duta Besar LBBP RI untuk Suriname, Nur Syahrir Rahardjo dilantik Presiden RI pada tanggal 10 Agustus 2010. Sedangkan Duta Besar LBBP Suriname untuk Indonesia adalah Titi Amina Pardi, yang menyerahkan surat-surat kepercayaannya kepada Presiden RI pada tanggal 8 Agustus 2011.
Nilai perdagangan kedua negara perdagangan tahun 2012 mencapai US$ 8,9 juta, meningkat 12.5% dibanding periode yang sama tahun 2011. Ekspor Indonesia mencapai US$ 7.0 juta atau meningkat 50.5% dan impor US$1.8 juta atau menurun sebesar 43.1%.
Hubungan perdagangan kedua negara masih dihadapkan pada berbagai hambatan, di antaranya adalah masih kurangnya kontak langsung antar pengusaha kedua negara, jarak yang cukup jauh dan belum adanya hubungan pelayaran langsung, serta adanya saingan dari negara-negara Amerika Latin dan Asia lainnya, terutama Cina dan Jepang.
NATALIA SANTI