TEMPO.CO, Jambi - Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam Provinsi Jambi memindahkan perawatan sepasang anak harimau Sumatera ke Kebun Binatang Maharani di Lamongan, Jawa Timur. Anak harimau tersebut ditemukan warga Suku Anak Dalam beberapa waktu lalu.
Kepala Balai Konservasi Jambi, Trisiswo Rahardjo, menjelaskan pengiriman sepasang anak harimau--bernama Tole dan Gendis--ke Lamongan dilakukan pada Minggu, 17 Maret 2013. “Keduanya akan dibesarkan, dirawat, dan dilatih para petugas di sana,” katanya, Senin, 18 Maret 2013.
Menurut Trisiswo, alasan dipindahkannya sepasang anak harimau jantan dan betina itu adalah untuk menambah koleksi satwa asal Sumatera di Kebun Binatang Maharani, Lamongan. Tujuan lain, agar kedua anak harimau itu bisa tumbuh besar dan berkembang biak sehingga satwa yang terancam punah ini bisa tetap terjaga.
Sepasang anak harimau Sumatera tersebut ditemukan warga Suku Anak Dalam yang bermukim di kawasan hutan Kabupaten Bungo. Tole dan Gendis ditemukan saat berada di sekitar Sungai Mangatal, tepatnya di lokasi eks HPH PT Dalex, yang berbatasan dengan kawasan Taman Nasional Bukit Tiga Puluh.
Kedua anak harimau yang diperkirakan baru berusia dua bulan itu diserahkan kepada petugas Balai Konservasi Jambi. Saat itu Balai Konservasi Jambi terus memburu seekor harimau Sumatera betina yang diduga terkena penyakit saraf. Harimau tersebut berkeliaran di perkampungan warga di Kabupaten Tanjungjabung Barat sejak satu setengah bulan lalu. Harimau tersebut dilaporkan telah menewaskan seorang warga dan melukai empat orang.
Dalam melakukan penangkapan, Balai Konservasi bekerja sama dengan Taman Safari Indonesia, praktisi satwa liar, dan beberapa petugas dari organisasi pemerhati satwa liar.
SYAIPUL BAKHORI