TEMPO.CO, Garut - Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat, menghentikan paksa pembangunan masjid Ahmadiyah di Kampung Cipeucang, Desa/Kecamatan Sukawening. Penghentian dilakukan langsung oleh unsur musyawarah pimpinan kecamatan (muspika) setempat, seperti camat, kapolsek, dan danramil. "Mulai hari ini, pembangunan masjid dihentikan," ujar Camat Sukawening, U. Haerudin, Selasa, 19 Maret 2013.
Alasan penghentian pembangunan itu, Haerudin melanjutkan, karena meresahkan warga setempat. Penolakan warga itu terungkap pada pertemuan antara pemerintah desa dan unsur musyawarah pimpinan kecamatan di aula kantor desa setempat, Senin kemarin.
Selain itu, pembangunan masjid ini berdekatan dengan masjid warga di sana, yang jaraknya hanya sekitar 25 meter. Alasan lainnya karena warga khawatir terjadi bentrokan dengan penganut Ahmadiyah, seperti pada tahun 1993 lalu yang mengakibatkan rumah dan masjid Ahmadiyah rusak berat. "Kami hanya berusaha agar kondisi keamanan tetap kondusif," ujar Haerudin.
Menurut dia, bangunan yang akan dijadikan masjid itu berukuran sekitar 5 x 6 meter. Bangunan itu awalnya merupakan gudang kerupuk yang sudah tidak terpakai. Haerudin mengatakan, saat unsur muspika mengunjungi tempat tersebut, dari luar, bangunan itu tampak berantakan. Namun, di dalam ruangan tengah dilakukan renovasi, yakni telah dibangun mimbar dan perbaikan atap. "Denah masjid sudah tampak dalam bangunan ini, tapi baru sebagian," ujarnya.
Pemilik bangunan, Wasim Ahmad, 37 tahun, membenarkan bangunan tersebut akan dijadikan masjid Ahmadiyah. Namun dia membantah bila proses pengerjaan dihentikan oleh aparat pemerintah. "Kami menghentikan sementara karena kekurangan dana," ujarnya.
Wasim mengaku tidak akan melanjutkan pembangunan masjid. Alasannya, kondisi keamanan yang tidak kondusif di masyarakat. Dia khawatir kasus perusakan yang menimpa keluarga pada 1993 lalu kembali terulang. "Kami pasti akan patuh dan tidak akan membuat konflik," ujarnya.
SIGIT ZULMUNIR
Berita terpopuler lainnya:
Di KPK, Djoko Susilo Mulai Singgung 'Restu Atasan'
Tak Punya Jago, PDIP Turunkan Puan ke Jawa Timur
Kisah Jenderal Djoko dan Kebun Binatang
Lima Cuitan Yusril Setelah PBB Lolos Pemilu 2014
Gunung Harta Jenderal Djoko