TEMPO.CO, Aceh - Nelayan Aceh yang terdampar di India tiga bulan lalu akhirnya dipulangkan ke Aceh. Pihak Panglima Laot (lembaga adat nelayan) Aceh dan Departemen Kelautan Indonesia memfasilitasi proses pemulangan. Satu orang nelayan meninggal di laut.
Wakil Sekretaris Panglima Laot Aceh, Miftahuddin, mengatakan mereka tiba di Bandara Sultan Iskandar Muda, Aceh Besar pada Selasa sore, 19 Maret 2013, dengan menumpang pesawat komersial. "Dana pemulangan ditanggung Departemen Kelautan pusat," ujarnya.
Para nelayan itu adalah adalah Basri (warga Kampung Jawa, Banda Aceh), Safari (warga Meulaboh), dan Muhibuddin (warga Blang Pidie). Satu orang kawan mereka yang lain, Abu Bakar (40 tahun), meninggal saat mereka terombang-ambing, dan disemayamkan di laut lepas.
Menurut Miftahuddin, para nelayan itu berangkat dari Aceh pada awal Desember 2012 silam. Saat sedang di laut, sekitar Kepulauan Sabang, mesin boat rusak, mereka terombang-ambing selama tiga pekan di lautan lepas. Mereka kemudian terdampar di Kepulauan Andaman dan dievakuasi oleh petugas penjaga pantai Andaman, 8 Januari 2013.
Saat tiba, mereka disambut sukacita oleh keluarga. Muhibuddin, seorang nelayan, mengatakan pada saat boat rusak, mereka sebenarnya masih berada di sekitar Sabang. Angin timur kemudian membawa mereka ke India. Selama terombang-ambing, mereka hanya minum air hujan dan air laut. "Salah satu teman kami meninggal di laut," ujarnya.
ADI WARSIDI
Berita terpopuler
Ini Orang-orang Kepercayaan Djoko Susilo
Kisah Jenderal Djoko dan Kebun Binatang
Data Kartu Kredit Ini Dicuri untuk Belanja di AS
Ada Mayat Terikat dengan Mulut Dilakban di Bandara
Soal Malvinas, Argentina Minta Intervensi Paus
Cabut Bulu 'Brazilian Wax' Berisiko Infeksi Virus
Mobil Bertenaga Kopi Pecahkan Rekor Dunia