TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Kabinet Dipo Alam mengaku tak tahu ihwal surat pensiun Kepala Staf TNI Angkatan Darat, Jenderal Pramono Edhie Wibowo, yang diisukan sudah dikirim ke Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 1 Maret lalu. "Saya belum dengar," kata Dipo, kepada Tempo di halaman Istana Negara, Jakarta, Rabu, 20 Maret 2013.
Jika benar-benar ada, Dipo mengatakan, kemungkinan besar surat pensiun itu diproses oleh Sekretaris Militer atau Panglima TNI. "Kalau militer ke Sesmil, bukan Seskab," ujar dia. "Kalau melalui saya pejabat-pejabat sipil saja."
Menurut dia, surat pensiun seperti itu aturannya diberikan Panglima TNI ke Presiden untuk kemudian keluar keputusan. Dipo belum bisa memastikan surat pensiun Jenderal Pramono sudah da di tangan Presiden saat ini. Dia tak mau menyimpulkan apakah Presiden sudah meneken surat pensiun iparnya. "Ya mungkin, barangkali," kata Dipo. "Cuma saya tidak tahu."
Pramono disebut sebagai calon kuat Ketua Umum Partai Demokrat yang akan dipilih dalam Kongres Luar Biasa pada 30-31 Maret di Bali. Apabila benar maju jadi ketua partai, Pramono wajib melepaskan jabatannya sebagai petinggi TNI Angkatan Darat. Namun, ia membantahnya. "Alhamdulillah saya tidak mengundurkan diri," kata Pramono.
Saat diminta tanggapan soal pinangan memimpin Partai Demokrat, dia menjawab dengan pernyataan yang sama. Pramono malah mempertegas bahwa sampai saat ini dia masih menjadi pejabat militer. "Saya belum mengundurkan diri. Saya Kepala Staf Angkatan Darat," kata dia dengan ramah.
Sejumlah calon sudah menyatakan siap untuk maju sebagai Ketua Umum Partai Demokrat menggantikan Anas Urbaningrum, yang berhenti Februari lalu. Anas melepaskan jabatan itu lantaran ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi proyek Hambalang oleh Komisi Pemberantasan Korupsi.
Beberapa nama yang sudah menyatakan siap maju adalah Wakil Ketua Dewan Pembina Marzuki Alie, Wakil Sekretaris Jenderal Saan Mustopa, dan mantan ketua Dewan Pimpinan Cabang Demokrat Cilacap Tridianto. Nama lain yang juga dijagokan adalah isri SBY, Kristiani Herawati Yudhoyono, dan Ahmad Mubarok.
PRIHANDOKO
Baca Juga:
Inilah Pertemuan yang Menjerat Politikus Golkar
`Kebun Binatang` Djoko Susilo Diserbu Warga Lokal
KUHP Baru, Lajang Berzina Kena 5 Tahun Penjara