TEMPO.CO, Makassar - Pemerintah Sulawesi Selatan tidak lagi mengandalkan tembakau sebagai salah satu hasil perkebunannya. Pasalnya, tembakau dinilai tidak lagi memberikan keuntungan. "Kami fokus pada pengembangan cokelat," kata Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Sulawesi Selatan, Burhanuddin Mustafa, di kantor Gubernur Sulawesi Selatan, Rabu, 20 Maret 2013.
Menurut Burhanuddin, saat ini luas lahan perkebunan tembakau di Sulawesi Selatan sebanyak 2.700 hektare. Perkebunan tersebar di delapan kabupaten dengan jumlah petani 5.000 orang. "Paling banyak di Kabupaten Soppeng dan Bone," katanya.
Tiap tahunnya, jumlah tembakau yang diproduksi Sulawesi Selatan 1.200 ton. Hasilnya hanya dijadikan tembakau rajang. Belum ada yang dikemas khusus seperti produk rokok yang dijual di toko-toko karena belum adanya pabrik rokok di Sulawesi Selatan. "Tembakau ini hanya dikonsumsi oleh masyarakat Sulawesi Selatan," kata Burhanuddin.
Menurut Burhanuddin, jenis tembakau yang ditanam di Sulawesi Selatan adalah jenis tembakau Tongka. Tidak cocok untuk diekspor. "Untuk jenis Virginia agak sulit dibudidayakan di Sulawesi Selatan," katanya.
Karena tidak diminati pasar, petani tembakau pun beralih ke tanaman jagung. "Jagung hanya tanaman selingan saat musim kemarau," kata Burhanuddin.
Karena tembakau kurang memberikan hasil, Sulawesi Selatan memprioritaskan cokelat sebagai salah satu produk unggulannya. Apalagi, cokelat terbukti telah diekspor ke luar negeri. Adapun luas lahan cokelat di Sulawesi Selatan sebanyak 270 ribu hektare dengan jumlah pohon 18 juta.
Pada tahun 2012, produksi cokelat Sulawesi Selatan mencapai 172 ribu ton dengan nilai penjualan Rp 4,7 triliun. Tahun 2011 produksinya 196 ribu ton dengan nilai Rp 5,7 triliun. "Ada penurunan karena faktor iklim," kata Burhanuddin.
Menurut Burhanuddin, pada tahun 2013 Sulawesi Selatan menargetkan total produksi cokelat 300 ribu ton. "Tapi kemampuan petani masih sampai 200 ribu ton," katanya.
MUHAMMAD YUNUS
Berita terpopuler
Ini Orang-orang Kepercayaan Djoko Susilo
Kisah Jenderal Djoko dan Kebun Binatang
Data Kartu Kredit Ini Dicuri untuk Belanja di AS
Ada Mayat Terikat dengan Mulut Dilakban di Bandara
Soal Malvinas, Argentina Minta Intervensi Paus
Cabut Bulu 'Brazilian Wax' Berisiko Infeksi Virus
Mobil Bertenaga Kopi Pecahkan Rekor Dunia