Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Lakukan Genosida, Eks Presiden Guatemala Diadili  

image-gnews
Jenderal Efrain Rios Montt. rawstory.com
Jenderal Efrain Rios Montt. rawstory.com
Iklan

TEMPO.CO, Kota Meksiko - Jenderal Efrain Rios Montt, mantan presiden de facto Guatemala dukungan Amerika Serikat, diseret ke pengadilan karena didakwa memerintahkan pasukannya melakukan pembunuhan massal terhadap 1.800 pribumi selama perang saudara di negaranya.

Rios Montt yang kini berusia 86 tahun merebut kekuasaan dengan cara kudeta pada Maret 1982. Selanjutnya, dia berkuasa hingga dijatuhkan pada Agustus 1983.

Jaksa penuntut umum, Selasa, 19 Maret 2013, menuduh bahwa Rios Montt menutup mata saat para serdadunya memperkosa, menyiksa, dan melakukan pembakaran guna menghadapi pejuang sayap kiri.

Perilaku tersebut, menurut jaksa, merupakan bagian dari strategi "bumi hangus" terhadap kaum pribumi yang menyebabkan sedikitnya 1.711 anggota suku Mayan Ixil tewas.

Nicolas Brito, salah seorang warga pribumi Ixil, dalam persidangan diminta menjadi saksi mewakili 150 warga Ixil. Dia menceritakan bagaimana dia lolos dari serangan angkatan bersenjata pada 1982 di Desa Canaque di Santa Maria Nebaja, sebelum mereka membakar dan menghancurkan kawasan tersebut.

Dia melihat sejumlah tentara membunuhi perempuan yang tak sanggup melarikan diri. Saat penyerbuan, para wanita itu sedang mempersiapkan makanan dari adonan tepung terigu. "Tentara merobek jantung korban dan meletakannya di atas meja kecil," kata Brito. "Para serdadu itu menumpuknya di sana," ia menambahkan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Jose Rodriguez Sanchez, 68 tahun, manatan Kepala Staf Militer, juga bakal diseret ke meja hijau bersama Rios Montt.

Tim pengacara Rios Montt membantah segala dakwaan jaksa. Menurut mereka, Rios Montt tidak mengontrol seluruh operasi di lapangan.

Farancisco Garcia Gudiel, salah satu pengacara Rios Montt, mengatakan di pengadilan, "Jose Efrain Rios Montt tidak pernah memberikan perintah, baik tertulis maupun lisan, untuk memusnahkan warga Ixil di negaranya."

AL JAZEERAH | CHOIRUL

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Seluruh Kabinet Tes Virus Corona Setelah Presiden Guatemala Positif Covid-19

19 September 2020

Presiden Guatemala Alejandro Giammattei saat menyaksikan konferensi pers dengan Michael Kozak, penjabat asisten sekretaris untuk Biro Urusan Kawasan Barat Departemen Luar Negeri AS, di Guatemala City, Guatemala 7 Februari 2020. [REUTERS / Luis Echeverria]
Seluruh Kabinet Tes Virus Corona Setelah Presiden Guatemala Positif Covid-19

Presiden Guatemala Alejandro Giammattei pada Jumat mengumumkan dirinya positif Covid-19 ketika Guatemala melonggarkan pembatasan perjalanan.


Menteri Kesehatan Guatemala dan 3 Wakilnya Dicopot

20 Juni 2020

Ilustrasi virus Corona atau Covid-19. Shutterstock
Menteri Kesehatan Guatemala dan 3 Wakilnya Dicopot

Menteri Kesehatan Guatemala dan tiga wakilnya di kementerian dicopot setelah dihujani kritik soal penanganan Covid-19 di negara itu.


18 Staf dan Pengawal Presiden Guatemala Terinfeksi Covid-19

8 Juni 2020

Presiden Guatemala, Alejandro Giammattei. Reuters/DW
18 Staf dan Pengawal Presiden Guatemala Terinfeksi Covid-19

Presiden Guatemala mengatakan akan bekerja secara terpisah setelah staf dan pengawal terinfeksi Covid-19..


Kelaparan karena Lockdown, Warga Guatemala Kibarkan Bendera Putih

22 Mei 2020

Warga lingkungan Las Victorias, kebanyakan dari mereka adalah pedagang, mengibarkan bendera putih sebagai tanda meminta makanan karena lockdown yang diberlakukan pemerintah untuk menghentikan pergerakan orang karena wabah penyakit virus corona (Covid-19), di Soyapango, El Salvador 19 Mei , 2020. [REUTERS / Victor Pena]
Kelaparan karena Lockdown, Warga Guatemala Kibarkan Bendera Putih

Warga di Guatemala dan El Salvador mengibarkan bendera putih di pinggir jalan sebagai tanda kelaparan karena lockdown ketat virus corona.


Virus Corona, Ratusan Imigran Guatemala dari Amerika Dikarantina

19 April 2020

Ilustrasi virus Corona. REUTERS/Dado Ruvic
Virus Corona, Ratusan Imigran Guatemala dari Amerika Dikarantina

Lebih dari 200 imigran asal Guatemala yang dideportasi dari Amerika dikarantina massal di sebuah gedung olahraga untuk mencegah virus corona.


Presiden Guatemala Akan Pertahankan Kedutaan Besar di Yerusalem

15 Januari 2020

Presiden Guatemala, Alejandro Giammattei. Sumber: Yoni Kempinski/israelnationalnews.com
Presiden Guatemala Akan Pertahankan Kedutaan Besar di Yerusalem

Presiden Guatemala yang baru akan mempertahankan kantor kedutaan besar Guatemala di Yerusalem.


Guatemala Buka Kedubes di Jakarta

10 Desember 2019

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi memotong pita bersama Menlu Guatemala, Sandra Jovel Polanco, saat pembukaan kembali kantor kedubes Guatemala di Gedung WTC I, Jalan Sudirman, Jakarta. Budi Riza/Tempo
Guatemala Buka Kedubes di Jakarta

Pemerintah Guatemala ingin meningkatkan hubungan ekonomi, politik dan pendidikan dengan Indonesia.


Mantan Menteri di Guatemala Kena Blacklist Amerika Serikat

4 Desember 2019

Mantan Menteri Infrastruktur, Komunikasi dan Perumahan Guatemala, Alejandro Sinibaldi. Sumber: Prensa Libre: Hemeroteca PL/prensalibre.com
Mantan Menteri di Guatemala Kena Blacklist Amerika Serikat

Alejandro Sinibaldi, mantan menteri dari Guatemala dikenai sanksi oleh Amerika Serikat setelah diduga terlibat dalam korupsi.


Eks Tentara Elit Guatemala Dihukum Lebih dari 5000 tahun Penjara

25 November 2018

Mantan pasukan khusus Guatemala Santoz Lopez Alonzo dihukum 5190 tahun penjara karena melakukan kejahatan kemanusiaan terhadap ratusan orang tahun 1962.
Eks Tentara Elit Guatemala Dihukum Lebih dari 5000 tahun Penjara

Seorang mantan tentara patroli elit Guatemala, Kaibiles, dijatuhi hukuman lebih dari 5000 tahun penjara setelah terbukti membunuh ratusan gerilyawan.


Dituding Gelapkan Triliunan Rupiah, Eks Wapres Guatemala Dibui

11 Oktober 2018

Presiden Guatemala, Otto Perez Molina. Saul Martinez/Bloomberg via Getty Images
Dituding Gelapkan Triliunan Rupiah, Eks Wapres Guatemala Dibui

Eks Wapres Guatemala, Roxana Baldetti, dijatuhi hukuman 15 tahun penjara setelah dinyatakan terlibat penggelapan uang triiliunan rupiah.