TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat pertanian dari Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia, Khudori, menilai kenaikan harga cabai merah yang saat ini sudah mencapai 100 persen diakibatkan oleh faktor cuaca. Menurut dia, ada beberapa sentra produksi yang mengalami gagal panen.
"Hortikultura itu musiman, sangat fluktuatif sekali produksinya. Saya menduga ini karena faktor cuaca dan terjadinya gagal panen di beberapa sentra produksi," kata Khudori saat dihubungi Tempo, Kamis, 21 Maret 2013.
Selain itu, menurut Khudori, kenaikan harga cabai merah juga disebabkan adanya aturan larangan impor untuk 13 produk hortikultura selama kurun waktu Januari-Juni. Larangan diberlakukan karena pada periode tersebut merupakan musim panen raya sehingga pasokan dalam negeri sudah melimpah. "Salah satu dari 13 produk hortikultura yang dilarang itu cabai. Impor dilarang dan sekarang di beberapa daerah terjadi gagal panen," katanya.
Khudori meminta pemerintah menjamin pasokan cabai aman agar harga tidak melambung lebih tinggi lagi. "Karena tidak ada instrumen stabilisasi, maka jalur pasokan dari daerah yang tidak gagal panen ke sentra konsumen harus aman. Ini harus dijamin oleh pemerintah," katanya.
ANGGA SUKMA WIJAYA
Terpopuler:
KUHP Baru, Lajang Berzina Kena 5 Tahun Penjara
Mengapa Ibas Laporkan Yulianis ke Polisi
Ramai-ramai Patok 'Kebun Binatang' Djoko Susilo
Jokowi Tak Persoalkan Hengkangnya 90 Perusahaan
Adi Sasono Emoh Makan Burung Merpati dan Kelinci
SBY Tinjau Latihan Timnas PSSI Besok
David De Gea Betah di Manchester United