TEMPO.CO, Jakarta - PT Pelabuhan Indonesia III menargetkan pembangunan Terminal Multipurpose Teluk Lamong rampung pada 2014. “Saat ini pembangunan terminal masih terus berjalan dan kami perkirakan paket A pelabuhan bisa beroperasi pada April 2014,” kata Direktur Komersial dan Bisnis Pelindo III Husain Latief di Hotel Grand Sahid, Kamis, 21 Maret 2013.
Latief menjelaskan, pengerjaan paket A yang meliputi pembangunan dermaga internasional sudah 100 persen selesai. Sedangkan pembangunan dermaga domestik, atau yang disebut dengan paket A Aksen, saat ini telah mencapai 40 persen. Seluruh paket A ini diharapkan selesai tahun depan
Pengerjaan terminal tersebut memang terbagi menjadi enam paket, dari paket A hingga E. Adapun paket B merupakan pembangunan jembatan penghubung, lapangan penumpukan, dan lapangan parkir. Paket C adalah pembangunan jembatan penghubung, paket D pembangunan gedung perkantoran dan bangunan lainnya, serta paket E pengadaan alat angkat dan angkut dan sistem operasi.
“Paket B hingga A saat ini masing-masing sudah mencapai sekitar 20 persen,” kata Latief. Ia mengatakan Pelindo menargetkan seluruh paket yang dikerjakan sejak 2010 lalu itu bisa selesai dan pelabuhan dapat beroperasi dengan maksimal pada 2016 mendatang.
Terminal Multipurpose Teluk Lamong merupakan proyek perluasan Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, dengan nilai investasi Rp 3,4 triliun. Tahap pertama pembangunan terminal ini ditargetkan meningkatkan kapasitas Pelabuhan Tanjung Perak hingga 800 ribu twenty-foot equivalent unit (TEU) dan 600 ribu TEU lainnya di dermaga internasional.
Terminal Teluk Lamong juga akan dilengkapi dengan 30 unit head truck and chassis (truk pengangkut), 5 unit container crane, 2 unit ship unloader (pemindah barang), 2 unit conveyor (ban berjalan), serta 10 unit automatic stacking crane. “Terminal ini juga dilengkapi dengan berbagai peralatan yang bekerja dengan teknologi recording real-time,” kata Latief. Dengan teknologi tersebut, kata dia, operator pelabuhan dapat melakukan bongkar muat kapal dengan lebih cepat dan tercatat dengan tepat.
Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Bobby Mamahit mengatakan pemerintah akan terus mendukung seluruh pembangunan dan peningkatan kapasitas pelabuhan. “Pembangunan pelabuhan akan berdampak baik bagi perdagangan,” katanya. Sebab, menurut dia, penambahan kapasitas dan kecepatan pelayanan pelabuhan akan menekan biaya logistik, yang pada gilirannya berujung pada pertumbuhan perdagangan dan ekonomi.
RAFIKA AULIA
Berita Terpopuler:
Mengapa Ibas Laporkan Yulianis ke Polisi
Ramai-ramai Patok 'Kebun Binatang' Djoko Susilo
Enam Pernyataan Soal Ibas dan Yulianis
Sakit Hati, Tersangka D Bunuh Bos Servis Komputer
Jokowi Tak Persoalkan Hengkangnya 90 Perusahaan
Pengganti Pramono Edhie di Tangan Presiden