TEMPO.CO, Ramallah - Ketegangan di Jalur Gaza meninggi saat Presiden Amerika Serikat Barack Obama memulai pembicaraan dengan para pejabat Palestina, Kamis. Polisi Israel mengatakan militan Hamas di Gaza telah menembakkan dua roket ke Kota Sderot bagian selatan.
Salah satu roket meledak di halaman sebuah rumah di Sderot, menyebabkan kerusakan. Namun, tak ada korban jiwa akibat peristiwa ini. Sirene meraung di Sderot lama setelah serangan roket pukul 07.00, memaksa warga yang berada dalam perjalanan mereka ke tempat kerja atau sekolah untuk berlindung.
Belum ada kelompok yang segera mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.
Presiden AS Barack Obama bertemu dengan para pejabat Palestina pada hari kedua tur Timur Tengah-nya untuk menekankan pentingnya mencapai kesepakatan perdamaian Israel-Palestina.
Setelah kunjungan ke Museum Nasional Israel, di mana ia memeriksa manuskrip kuno yang menyoroti hubungan orang-orang Yahudi terhadap tanah yang sekarang diduduki Israel, Obama menuju ke Tepi Barat untuk menegaskan komitmennya pada rakyat Palestina bahwa pembentukan negara Palestina tetap menjadi prioritas bagi pemerintahannya.
Dia tidak membawa rencana baru untuk meluncurkan kembali pembicaraan damai. Namun, dalam pertemuan dengan Palestina dan pidato kepada mahasiswa Israel sehari kemudian, Obama meminta kedua belah pihak untuk menghentikan tindakan sepihak yang membuat negosiasi lebih sulit.
Termasuk dalam tindakan sepihak adalah pembangunan permukiman Yahudi di tanah yang diklaim oleh Palestina dan upaya Palestina untuk mencapai pengakuan di PBB. Palestina mengatakan permukiman adalah kendala utama dan tidak akan ada penyelesaian damai jika Israel terus memperluas pembangunan permukiman.
AP | TRIP B