TEMPO.CO, Sleman - Panglima Kodam IV Diponegoro, Mayor Jenderal Hardiono Sarojo, membantah pelaku penyerangan Lembaga Pemasyarakatan (LP) Cebongan, Sleman, adalah anggota Kopassus. "Penyerangan dilakukan oleh orang tidak dikenal, " kata dia di LP Kelas II B Cebongan, Yogyakarta, Sabtu, 23 Maret 2013.
Tugas dia, Pangdam menambahkan, adalah membantu polisi mengungkap siapa pelaku penyerangan yang menyebabkan empat tahanan pelaku pembunuhan Sersan Satu Santoso tewas. Ia tidak mau berspekulasi siapa penyerang itu. "Semua menjadi tanggung jawab penuh saya," kata dia.
Ia menegaskan, para penyerang itu tidak ada hubungannya dengan Kopassus Grup II yang bermarkas di Kandang Menjangan, Kartasura. Sebab, Santoso yang menjadi korban di Hugo's Café, 19 Maret lalu, bukan anggota Kopassus lagi, tetapi anggota TNI Kodam IV Diponegoro.
"Bukan anggota Kopassus. Dulunya iya. Dia saat dibunuh sedang bertugas," kata dia. "Tidak ada hubungannya dengan Kopassus." Menurut dia, terkait dengan dugaan senjata TNI yang digunakan dalam penyerangan ke LP, ia memastikan bukan senjata TNI. Katanya, senjata laras panjang dan pendek banyak beredar di masyarakat sehingga tidak hanya tentara atau aparat saja yang memiliki.
Ia memperingatkan kepada para preman perusuh supaya tidak melukai rakyat, polisi, maupun tentara lagi. Meskipun Santoso saat dibunuh berada di kafe, Hardiono menegaskan, ia sedang bertugas. "Anggota TNI bertugas 24 jam sehari," katanya.
Keempat tersangka pembunuh tentara itu adalah Hendrik Angel Sahetapi alias Deki, 31 tahun, Yohanes Juan Manbait (38), Gameliel Yermianto Rohi Riwu alias Adi (29), dan Adrianus Candra Galaja alias Dedi (33). Tiga nama pertama tercatat sebagai warga Tegal Panggung, Yogyakarta. Sedangkan Dedi beralamat di Nagekeo, Nusa Tenggara Timur. (Kronologi serangan, baca di sini)
MUH SYAIFULLAH | OLIVIA LEWI PRAMESTI
Berita terpopuler
Kronologi Serangan ke Penjara Sleman
Serangan Jantung, Ricky Jo Meninggal Dunia
Korban Penembakan Terduga Kopassus Terkapar di Sel
Anggota Kopassus Diduga Serbu Penjara di Sleman
Kondisi Korban Tembak Terduga Kopassus Mengerikan
Adi Bing Slamet 'Diserbu' Pengikut Eyang Subur