TEMPO.CO, Jakarta - Wartawan senior M. Chudori wafat Sabtu, 23 Maret 2013, pukul 07.30. Saat ini jenazah disemayamkan di rumah duka, Raflesia II Nomor 44, Taman Yasmin, Bogor.
Ayah dari wartawan senior majalah Tempo, Leila S. Chudori, ini pernah terjatuh hingga menyebabkan tulang bagian paha patah dan harus dioperasi dua kali. Sejak itu, menurut Leila, kondisi fisik almarhum terus menurun.
Leila, yang dikenal pula sebagai penulis novel, mengaku profesinya saat ini sebagai wartawan disebabkan rasa kagumnya ketika kecil dengan pekerjaan sang ayah. "Waktu saya kecil, saya melihat ayah saya mewawancarai Perdana Menteri Pakistan Zia ul Haq bersama wartawan lain di Pakistan. Saya melihatnya menarik banget," kata Leila, Sabtu, 23 Maret 2013.
Pada masa hidupnya, M. Chudori yang lahir di Cirebon, 24 Desember 1926, selain menjadi wartawan dan berperang melawan penjajahan Belanda, almarhum sempat keluar-masuk penjara. Pada 1949, bersama beberapa wartawan, almarhum mendapatkan beasiswa ke Amsterdam. Pada 1950-an, almarhum bergabung dengan Kantor Berita Antara Biro Belanda hingga akhirnya pindah ke Jakarta pada 1959. Lalu, pada 1963, beliau ditugaskan di Biro Australia.
Almarhum dipindahkan ke Jakarta pada 1967 dan terus berkarier di Kantor Berita Antara Jakarta. Lalu, pada 1983, almarhum menjadi salah satu pendiri koran berbahasa Inggris, The Jakarta Post. Ia menjabat sebagai pemimpin umum sampai awal 1990-an.
ALIA FATHIYAH
Berita Lain:
Emma Watson Difoto Topless
Prediksi Darius untuk Timnas Vs Arab Saudi
Gita Gutawa Kesulitan Mencari Lagu Anak
Wartawan Senior M. Chudori Wafat