TEMPO.CO, Yogyakarta - Empat korban penembakan di Lembaga Pemasyarakatan Cebongan, Sleman merupakan pekerja swasta dan mahasiswa. Dua di antara empat korban bekerja sebagai petugas kemanan lepas di sejumlah tempat hiburan yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta. "Dahulu jadi satpam kalau ada konser-konser musik di kafe," kata Nona, keluarga almarhum Yohanes Juan Manbait, di Rumah Sakit Umum Pemerintah dr Sardjito, Sabtu, 24 Maret 2013.
Menurut dia, pengelola sejumlah tempat hiburan sering meminta bantuan almarhum Juan untuk menjadi petugas keamanan sewaktu-waktu. Juan baru saja dipecat sebagai anggota kepolisian di DIY.
Sebelumnya, kakak kandung korban penembakan, Vicktor Manbait, mengatakan Yohanes Juan Manbait pernah bertugas sebagai anggota Brigade mobil (Brimob) di Aceh. "Adik saya pernah bertugas sebagai anggota Brimob selama dua kali pada tahun 2000-an," kata dia.
Sedangkan Angel Sahetapi atau Deki, 31 tahun, merupakan petugas keamanan di sejumlah tempat hiburan di Yogyakarta. "Deki sering ikut mem-back up kalau ada acara di kafe-kafe. Dia sering pindah-pindah," katanya.
Menurutnya, Gameliel Yermiayanto Rohi Riwu atau Adi (29) dikenal sebagai kondektur bus Trans Jogja. Sementara itu, Adrianus Candra Galaga alias Dedi, adalah mahasiswa di sebuah universitas.
Nurlaila Usman, sepupu Adrianus Candra Galaga, mengatakan almarhum merupakan mahasiswa Sekolah Tinggi Penerbangan Yogyakarta. "Kami minta jenazah secepatnya dipulangkan ke NTT," katanya.
SHINTA MAHARANI
Terpopuler:
Asrama Mahasiswa NTT di Yogya Ditinggal Penghuni
4 Tahanan Sleman Dieksekusi di Depan Napi Lain
Eyang Subur, Bekas Penjahit yang Koleksi Perhiasan
Kepala Pengamanan LP Sleman Ditodong Pistol
Sultan Khawatirkan Keselamatan Mahasiswa NTT