TEMPO.CO, Jakarta - Indonesian Police Wacth meminta Kepolisian RI untuk tidak bersikap reaktif terhadap rencana aksi demo pada 25 Maret 2013 yang disebut-sebut demo kudeta pemerintah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Meski harus bersikap antisipatif dalam menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat, Polri diminta tetap mengedepankan pendekatan persuasif.
"Aksi pada 25 Maret tak lebih sebagai aksi demonstrasi yang akan dilakukan berbagai kelompok masyarakat, yg terdiri dari para aktivis, buruh dan mahasiswa," kata Ketua Presidium IPW, Neta S Pane melalui pesan singkat, Sabtu, 23 Maret 2013.
Menurut dia, pemerintah tidak perlu berlebihan menanggapi isu kudeta yang disebut-sebut terjadi pada 25 Maret. Aksi demo yang akan dilakukan hanya sebatas mengkritisi kepemimpinan presiden yang dinilai lebih peduli memikirkan partainya dari pada kondisi rakyat yang makin sulit dalam kehidupan sosial dan ekonomi.
Ia juga mengimbau masyarakat untuk tidak perlu khawatir dengan isu kudeta dan demo besar. Isu tersebut dinilai tidak cukup kuat dan beralasan. Bahkan, IPW menuding, isu kudeta adalah bentuk pengalihan perhatian dari masalah korupsi yang melibatkan sejumlah elit politik atau tokoh. "Dari pantauan IPW, situasi kamtibmas di Jakarta sangat aman dan kondusif.," kata dia.
Hal serupa juga disampaikan Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Denny Indrayana yang menyatakan, gerakan kudeta tidak menjadi fokus dan perhatian masyarakat pada saat ini. Ia sangat ragu akan adanya usaha kudeta dan demo besar yang didukung sebagian besar masyarakat, terutama pada 25 Maret 2013. "Saya tidak melihat ada gerakan seperti itu (kudeta) di masyarakat," kata Denny di kantornya.
Ia justru menyatakan, sejumlah tokoh dan masyarakat lebih kritis dalam memahami proses demokrasi sebagai bangsa. Masyarakat, menurut dia, justru akan berusaha untuk mengulang kembali situasi demokrasi yang aman dan adil seperti yang terjadi dalam proses Pemilihan Umum 2004 dan 2009. "Sikap kritis dijamin untuk aspirasi, tetapi demokrasi tetap memberi aturan main," kata Denny.
FRANSISCO ROSARIANS
Terpopuler
Kronologi Serangan ke Penjara Sleman
Kondisi Korban Tembak Terduga Kopassus Mengerikan
Korban Penembakan Terduga Kopassus Terkapar di Sel
Terduga Kopassus Penyerang LP Sleman Rebut CCTV