TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga Survei Nasional memprediksi tiga partai oposisi: Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai Gerindra, dan Partai Hanura akan menyodok sebagai partai papan atas pada Pemilu 2014. Satu-satunya partai pemerintah yang bertahan dan tidak mendapatkan sentimen negatif adalah Partai Golkar.
"Partai pendukung pemerintah mendapatkan sentimen kurang baik," kata Direktur Eksekutif Lembaga Survei Nasional, Umar S Bakry, saat pemaparan hasil survei di Jakarta, Ahad, 24 Maret 2013. Berdasarkan hasil survei, jika pemilu dilakukan hari ini, posisi teratas ditempati oleh PDI Perjuangan, disusul Golkar, Gerindra dan Hanura.
Lembaga Survei Nasional mengadakan survei pada 26 Februari-15 Maret 2013 di 33 provinsi dengan jumlah responden sebanyak 1.230 orang. Survei dilakukan dengan metode teknik pencuplikan rambang berjenjang dan proporsional terhadap jumlah penduduk di setiap provinsi. Simpangan kesalahan survei sebesar 2,8 persen dengan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara tatap muka dengan berpedoman pada kuesioner. Survei ini dilengkapi dengan wawancara mendalam dan analisis media.
Menurut survei LSN, tingkat elektabilitas Golkar, Gerindra, dan Hanura masing-masing sebesar 19,2 persen, 11,9 persen, dan 6,2 persen. Keempat partai ini unggul jauh dibandingkan dengan partai koalisi pemerintah, yaitu Partai Demokrat, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Amanat Nasional, Partai Kebangkitan Bangsa, dan Partai Persatuan Pembangunan. Di antara partai koalisi, tingkat elektabilitas tertinggi ditempati oleh PKS yaitu 4,6 persen. "Partai pemerintah dianggap konservatif dan antiperubahan," kata Umar.
Namun, Umar menyatakan Golkar lolos dari persepsi negatif karena pintar bermain di dua kaki. Menurut dia, Golkar kerap bermanuver di parlemen, yakni kadang menempatkan diri sebagai partai pendukung pemerintah. Di sisi lain, Golkar juga kerap mengambil posisi berseberangan dengan pemerintah. "Golkar pintar memainkan kartu ini," ujarnya.
Salah satu faktor penyebab merosotnya persepsi publik terhadap partai koalisi adalah merosotnya kinerja pemerintah. Umar menyatakan publik menilai kinerja pemerintah SBY relatif baik untuk dua sektor, yaitu kesehatan dan pendidikan. "Sisanya mendapatkan nilai merah," kata dia. Akibatnya, kata Umar, partai oposisi kebanjiran simpati dari pemilih.
WAYAN AGUS PURNOMO
Terpopuler:
Asrama Mahasiswa NTT di Yogya Ditinggal Penghuni
4 Tahanan Sleman Dieksekusi di Depan Napi Lain
Eyang Subur, Bekas Penjahit yang Koleksi Perhiasan
Kepala Pengamanan LP Sleman Ditodong Pistol
Sultan Khawatirkan Keselamatan Mahasiswa NTT