TEMPO.CO, Surakarta - Aksi Earth Hour selama satu jam mematikan listrik pukul 20.30-21.30 di Surakarta dinilai lebih berhasil daripada penyelenggaraan tahun lalu. “Masyarakat di 51 kelurahan dan 53 pelaku bisnis seperti kafe dan hotel ikut serta,” ujar koordinator Earth Hour Budi Prajitno, Senin 25 Maret 2013.
Dia menjelaskan, panitia mematikan aliran setrum mulai kawasan Purwosari hingga Gladag di Jalan Slamet Riyadi, di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman dan Urip Sumoharjo.
Sebaliknya juru bicara Perusahaan Listrik Negara Area Surakarta Soeharmanto mengatakan selama satu jam mematikan listrik pukul 20.30-21.30, hanya bisa menghemat 0,5 MegaWatt. “Kalau dirupiahkan hanya Rp 230 juta,” ujarnya. Malah, kata Soeharmanto, tahun lalu aksi ini bisa menghemat sekitar 1 MW atau Rp 495 juta.
Menurut dia, penurunan besaran penghematan karena tak banyak warga yang berpartisipasi. “Pabrik tidak mau ikut berpartisipasi. Masyarakat juga banyak yang enggan mematikan listrik karena kebetulan bersamaan dengan pertandingan sepak bola Indonesia melawan Arab Saudi,” katanya.
Selain itu, area pelaksanaan pun lebih sempit daripada tahun lalu. Tahun ini hanya sebagian Jalan Slamet Riyadi yang mematikan penerangan jalan umum. “Tahun lalu penerangan jalan di sepanjang Jalan Slamet Riyadi hampir semuanya dimatikan,” ujar Soeharmanto.
Menurut dia, gerakan seperti earth hour memang tak akan banyak berdampak dalam penghematan listrik. “Dengan penghematan hanya 0,5 MW, tak sebanding dengan beban puncak di malam hari yang mencapai 495 MW,” kata Soeharmanto.
Bagi dia, tanpa harus menunggu momentum earth hour, masyarakat bisa berperan menghemat energi. Misalnya sehari mengurangi pemakaian 25 Volt Ampere. “Kalau ada satu juta pelanggan, berarti yang dihemat bisa 25 ribu KVA dengan nilai Rp 2,2 miliar,” ujarnya.
Adapun Budi Prayitno mengaku tak tahu penurunan penghematan energi listrik pada aksi Earth Houer kali ini. “Kami tidak mempersoalkannya,” katanya. Dia berkilah, aksi ini tak hanya bicara soal energi, tapi juga soal transportasi publik dan penanganan sampah. “Tujuan utamanya adalah penyelamatan bumi.”
UKKY PRIMARTANTYO
Topik Terhangat: Kudeta || Serangan Penjara Sleman || Harta Djoko Susilo || Nasib Anas
Terpopuler:
Inul Daratista Siapkan Bisnis Baru.
Kimberly Ryder Gugup Bertemu Demi Lovato
Demi Lovato Panaskan Istora
Pure Saturday Ramaikan ARTE Arts Festival
Miss Hong Kong Kagum Pada Perempuan Berjilbab