TEMPO.CO , Jakarta:Demonstrasi besar-besaran untuk mengkudeta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang bakal dilaksanakan Senin, 25 Maret 2013 ini, sepertinya tak akan terjadi. Juru Bicara Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto mengatakan pemberitahuan yang diajukan Majelis Kedaulatan Rakyat Indonesia adalah kegiatan bakti sosial. “Mereka mengadakan pembagian sembako di halaman kantor Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia,” kata Rikwanto di kantornya, kemarin.
Surat pemberitahuan yang disampaikan Neta S. Pane tersebut ditandatangani Ketua Presidium MKRI Ratna Sarumpaet dan Sekretaris Jenderal, Adhie Massardi. Bakti sosial ini diperkirakan melibatkan 3.000 orang. Kendati menolak menyebutkan jumlah, Rikwanto memastikan ada personel yang diterjunkan untuk mengamankan kegiatan itu.
Adhie Massardi mengatakan perubahan ini dilakukan karena ada tekanan dari berbagai pihak terhadap pengurus majelis. "Banyak teror kepada kami," kata dia. Pembagian sembako, lanjut dia, akan diisi orasi yang isinya menuntut Presiden Susilo mundur. (Baca Kakek-kakek Kudeta)
Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto melarang pengurus, kader, organisasi sayap dan organisasi massa yang berafiliasi dengan partainya turut serta dalam unjuk rasa yang bertujuan melengserkan Presiden Yudhoyono. "Kami tetap konsisten dengan jalur konstitusional," kata Prabowo.
Presiden Yudhoyono tak terusik dengan agenda majelis. “Tidak ada pengaruhnya terhadap kegiatan presiden,” kata Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Politik, Daniel Sparringa. Hari ini, presiden dijadwalkan bertemu Presiden Liberia Ellen Johnson-Sirleaf dan bertolak ke Bali untuk menghadiri High Level Panel of Eminent Persons on Post-2015 Development Agenda. (Istana: Silakan Lewat Pemilu)
ATMI PERTIWI | PRIHANDOKO | WAYAN AGUS PURNOMO
Berita terpopuler:
Korban Penembakan Lapas Pernah Bertugas di Aceh
Pengunjung Rutan Tak Lihat Angelina Sondakh
Penyelenggara Demo 25 Maret Panen Teror
Penyerang Lapas Sleman Diduga Kuat Anggota Militer
Jokowi Lambungkan Elektabilitas PDI Perjuangan
Partai Demokrat Juara Partai Korup