TEMPO.CO, Jakarta - Calon Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo menyatakan dukungannya terhadap perluasan akses masyarakat pada layanan keuangan. Salah satunya melalui penerapan bank tanpa kantor cabang (branchless banking).
"Dengan kerja sama bank dan perusahaan telekomunikasi, agen-agen bisa melakukan upaya sederhana. Masyarakat kecil di daerah-daerah terpencil bisa akses ke tabungan, bisa akses kepada pinjaman. Bansos juga bisa melalui sistem ini," ujarnya pada saat mempresentasikan makalah terkait pencalonan dirinya sebagai Gubernur BI di depan Komisi Keuangan DPR, Senin, 25 maret 2013.
Meski begitu, ia menegaskan, dalam hal penerapan branchless banking perlu diperhatikan aspek kehati-hatian. Perluasan akses juga perlu dibarengi dengan peningkatan dalam hal edukasi keuangan dan proteksi nasabah.
Perluasan layanan jasa keuangan ini dinilai penting untuk mendorong perekonomian masyarakat. Agus memaparkan, masih banyak rumah tangga Indonesia yang belum terjamah oleh layanan perbankan. Dia membedakan dengan Malaysia yang 96 persen rumah tangganya sudah dilayani perbankan. "Pemerataan perlu diprioritaskan," kata dia.
Agus juga mengingatkan peningkatan Gini Ratio yang menunjukkan melebarnya kesenjangan pendapatan masyarakat. Jika pada periode 1999-2010 Gini Ratio rata-rata 0,31 persen, pada 2011 koefisien Gini mencapai 0,41 persen.
MARTHA THERTINA