TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa pemain yang dipanggil untuk menjalani pemusatan latihan tim proyeksi Kualifikasi Piala Asia 2015 melawan Arab Saudi mengaku belum dibayarkan haknya oleh Badan Tim Nasional selaku pengelola timnas.
"Saya belum terima sampai saat ini. Tapi biarkan saja, saya tidak mau menagih ke pengurus. Biar kesadaran mereka saja. Lagi pula saya niat membela timnas dan itu adalah kewajiban, meski kemudian saya tidak ke dalam 23 nama," kata salah seorang pemain yang enggan disebutkan namanya, lewat pesan pendek, Senin, 23 Maret 2013.
Hal sama dikatakan salah seorang pemain lain, yang juga enggan disebutkan identitasnya. Meski termasuk ke dalam 23 pemain yang dibawa menghadapi Arab Saudi, nasibnya tidak jauh berbeda dengan pemain lain. BTN juga menunggak uang saku yang sebelumnya telah dijanjikan.
"Tapi saya tidak bicara banyak soal itu. Sudah biasa, biarkan. Saya ikhlas demi bela negara," katanya.
Sebelumnya, BTN menjanjikan uang saku Rp 2 juta per hari per pemain yang terpilih ke dalam 23 skuad utama. Adapun pemain yang tidak terpilih ke dalam 23 pemain mendapat jatah uang saku Rp 500 ribu per hari. Janji pun semakin indah karena Ketua BTN, Isran Noor, mengatakan akan memberikan bonus Rp 25 juta setiap orang, kepada 23 pemain di skuad utama, tidak peduli hasil menang-kalah atas Arab Saudi.
Ketika dikonfirmasi, Isran Noor mengakui sama sekali tidak tahu-menahu soal tunggakan uang saku. Menurut Isran, ia telah memberikan dana senilai Rp 2 miliar kepada Harbiansyah untuk membiayai keperluan timnas.
"Sudah saya berikan langsung kepada Harbiansyah. Jadi jika ada pemain mengadu kalau belum dapat uang saku, silakan tanya langsung kepada Harbiansyah. Ia yang datang kepada saya dan mengaku ingin membantu kerja saya," kata Isran melalui sambungan telepon.
Isran justru berharap uang Rp 2 miliar itu bisa segera disalurkan kepada para pemain, karena dana itu adalah hasil donasi beberapa pihak dan sponsor. "Itu bukan uang saya," katanya lagi.
Adapun Harbiansyah tidak bisa dihubungi. Telepon dan pesan singkat tidak direspons pria yang juga komisaris PT Liga Indonesia, operator Liga Super, itu.
Tunggakan uang atau gaji adalah masalah klasik di Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI) dan sepak bola Indonesia secara umum.
Di awal pemusatan latihan melawan Arab Saudi, uang saku beberapa pemain juga ditunggak. Meski belum jelas kaitannya, sejumlah pemain sempat mogok latihan ketika itu. Bahkan, sampai saat ini PSSI masih menunggak gaji mantan pelatih kepala timnas Nilmaizar beserta asistennya, Fabio Oliveira. Padahal, jasa dua pelatih itu tidak lagi dimanfaatkan PSSI.
ARIE FIRDAUS
Topik Terhangat: BMW MAUT || Serangan Penjara Sleman || Harta Djoko Susilo || Nasib Anas
Berita Terpopuler:
Penyerbuan LP Cebongan Bermula dari Saling Pandang
Operasi Buntut Kuda Penjara Cebongan Sleman
Lihat Teman Satu Sel Didor, Napi Cebongan Trauma
Ini Kronologi Penyerbuan Cebongan Versi Kontras
Tak Ada Kudeta, Hanya Pembagian Sembako