TEMPO.CO, Pamekasan - Dinas Pendidikan Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, tahun ini akan menutup 15 sekolah dasar negeri karena kekurangan murid. "Rencana penutupan masih dikaji lebih dalam," kata Kepala Seksi Pembelajaran Dinas Pendidikan Pamekasan Mutammam, Selasa, 26 Maret 2013.
Menurut Mutammam, dari hasil kajian, Dinas akan menempun berbagai cara yang dianggap solusi ampuh. Di antaranya dengan menyatukan (regrouping) sejumlah sekolah. Sebab, ada beberapa sekolah yang berada dalam satu lokasi, seperti SDN Kowel 1 dan SDN Kowel II. Selain itu, nasib para kepala sekolah juga dipertimbangkan karena tidak mungkin mereka dijadikan guru biasa.
Dengan ditutupnya 15 sekolah tersebut, maka jumlah sekolah dasar di Pamekasan berkurang menjadi 316 sekolah. Sekolah yang ditutup tersebar merata di seluruh kecamatan. Penutupan diyakini akan lebih mengefesienkan penggunaan anggaran dan bisa dialihkan untuk peningkatan mutu guru serta tambahan fasilitas pendidikan.
Gedung sekolah yang ditutup, kata Mutammam, bisa digunakan untuk kegiatan pendidikan anak usia dini (PAUD) atau tempat belajar keterampilan bagi masyarakat sekitar.
Tokoh masyarakat Kecamatan Batumarmar Bambang mendukung regrouping tersebut. Sebab, di kecamatan tersebut banyak sekolah yang tidak hanya kekurangan murid, tetapi juga minim guru berstatus pegawai negeri sipil, seperti SDN Batukerbuy II. "Di sini kadang-kadang murid yang mengajar adik kelasnya," ujarnya.
MUSTHOFA BISRI
Topik Terhangat: Kudeta || Serangan Penjara Sleman || Harta Djoko Susilo || Nasib Anas
Baca juga:
Dinosaurus, Dihantam Es atau Ditabrak Batu?
BlackBerry Jajaki Penyatuan Ponsel Tablet Laptop
Menjelajah Web dalam 3 Dimensi
Windows Blue Segera Muncul