Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pasca-penyerangan LP Sleman, Petugas pun Trauma  

image-gnews
Kapolres Sleman, AKBP Hery Sutrisman mengkoordinir petugas kepolisian untuk berjaga di depan Lapas IIB Cebongan, kabupaten Sleman, Yogyakarta (23/3). TEMPO/Suryo Wibowo
Kapolres Sleman, AKBP Hery Sutrisman mengkoordinir petugas kepolisian untuk berjaga di depan Lapas IIB Cebongan, kabupaten Sleman, Yogyakarta (23/3). TEMPO/Suryo Wibowo
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Hari kedua setelah insiden penembakan empat orang tahanan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Cebongan di Kabupaten Sleman, Minggu, 24 Maret 2013 pagi, suasana sempat lengang. Namun, intensitas aktivitas kembali meningkat usai tengah hari. Satu per satu kendaraan roda empat memasuki pelataran lapas. Halaman lapas nyaris penuh dengan kendaraan roda empat. (Baca: Kronologi Penyerangan Lapas Sleman)

Dari dalam mobil ada yang turun dua orang, tiga orang, atau lebih dari itu. Rata-rata usia antara 30-45 tahun. Mereka mengenakan pakaian rapi, berupa t-shirt berkerah, kemeja, atau pun celana jin dan bersepatu. Beberapa di antara mereka ada yang menyandang tas ransel di punggung. Dua orang pemuda masing-masing menggotong printer warna hitam.

Salah seorang dari mereka mengetuk pintu gerbang penjagaan pertama lapas yang terbuat dari besi berlapis kayu yang kokoh. Ketebalan pintu sekitar 10 sentimeter. Seorang petugas sipir dari membuka jendela kecil berjeruji pada pintu. Ukurannya sekitar 20 x 20 sentimeter.

"Ada perlu apa, Pak?" tanya sipir dari balik jendela kecil.

"Mau ketemu Pak Kalapas (Kepala Lapas)," kata tamu.

"Kalapas sedang keluar. Darimana?" tanya sipir lagi dengan tatapan menyelidik.

Kala itu, Tempo yang ada di halaman lapas melihat Kalapas Cebongan B. Sukamto baru keluar bersama Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia DIY, Rusdiyanto, untuk makan siang. Mereka sejak pasca-insiden terus stand by di dalam lapas.

"Dari Polda, Pak," kata tamu.

Sipir terdiam sambil menatap tamu tersebut dengan orang-orang sekitarnya dengan curiga.

"Ini saya, Pak. Masak lupa, sih," kata tamu itu mencoba untuk meyakinkan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Setelah tamu menunjukkan surat tugas, mereka pun dibukakan pintu gerbang. Suara pintu berderit keras saat dibuka dan berdebum saat ditutup. Rombongan penyidik Polda DIY yang akan melanjutkan proses pemberkasan berita acara pemeriksaan perkara terhadap para saksi yang ada di dalam lapas. Penyidikan sudah dimulai sejak 23 Maret lalu. Lantaran ada 31 tahanan yang menjadi saksi penembakan, penyidik memilih untuk meminta keterangan di lapas. Mereka tidak memanggil para tahanan ke polda.

Sebanyak 31 tahanan itu adalah saksi mata penembakan yang dilakukan seorang dari kawanan bersenjata terhadap empat tahanan di blok A5 (Anggrek nomor 5). Mereka jadi satu di dalam sel. Sedangkan empat orang tahanan yang ditembak mati itu adalah tahanan titipan Polda DIY. Mereka merupakan tersangka kasus pengeroyokan anggota TNI Angkatan Darat Kesatuan Kopassus Kandang Menjangan Kartasura, Sersan Satu Santoso, di Hugo's Cafe di Jalan Adisutjipto Kilometer 8,5, Kabupaten Sleman, pada 19 Maret dinihari lalu. Santoso tewas karena luka tusuk pada bagian dada sebelah kiri.

"Kami memang meminta semua lapas dan rumah tahanan di wilayah DIY untuk meningkatkan kewaspadaan," kata Rusdiyanto.

Sukamto pun menilai wajar peningkatan kewaspadaan tersebut. Mengingat kawanan bersenjata yang datang Sabtu dinihari lalu juga mengaku dari Polda. Mereka datang untuk meminjam (bon) empat tahanan titipan itu. Perwakilan kawanan yang bicara dengan sipir dari balik pintu tak mengenakan penutup wajah (zebo). Mereka mengancam akan meledakkan lapas dengan granat karena permintaan mereka sempat ditolak sipir.

"Bayangkan kalau granat itu blarr! Penjara terbakar. Banyak tahanan dan narapidana terkunci. Tentu petugas terpaksa membuka pintu," kata Sukamto dengan raut wajahnya terlihat kuyu karena tak tidur dua malam.  (Baca: Tahanan LP Sleman Sempat Dianiaya Sebelum Ditembak)

PITO AGUSTIN RUDIANA

Topik Terhangat: Kudeta || Serangan Penjara Sleman || Harta Djoko Susilo || Nasib Anas

Berita Lainnya:
Firasat Buruk Pemindahan Tahanan Lapas Sleman
Penyerangan LP Sleman Terencana, Ini Indikasinya
BIN: Senjata Penyerang LP Sleman Bukan Standar TNI

Siapa Tak Trauma Lihat Serangan Penjara Sleman

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Bentrok TNI Vs Brimob di Sorong, Kapolda Papua: Masalah Sepele, Perkelahian Antaroknum

1 hari lalu

Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri berjalan usai mengikuti rapat koordinasi terkait kondisi terkini di Papua pasca penangkapan Gubernur non aktif Lukas Enembe, di gedung KPK, Jakarta, Selasa, 7 Februari 2023. Berdasarkan hasil rapat tersebut, Ketua KPK Firli Bahuri mengatakan bahwa kondisi Papua aman dan damai pascapenangkapan Lukas Enembe. TEMPO/Imam Sukamto
Bentrok TNI Vs Brimob di Sorong, Kapolda Papua: Masalah Sepele, Perkelahian Antaroknum

Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri mengatakan bentrok TNI Vs Brimob di Sorong tak menganggu kondisi keamanan Papua secara keseluruhan.


Bentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Pengamat Singgung Cara Pandang Keliru tentang Jiwa Korsa

1 hari lalu

Suasana di Kota Sorong saat TNI AL bentrok dengan Brimob Polri. TEMPO/Istimewa
Bentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Pengamat Singgung Cara Pandang Keliru tentang Jiwa Korsa

Menurut Al Araf, TNI dan Polri harus mengubah pola pikir tentang jiwa korsa untuk menghentikan bentrok TNI vs Polri yang kerap terjadi.


Bentrok Brimob-TNI AL di Papua Dinilai Memalukan, Kompolnas: Jiwa Korsa yang Kebablasan

2 hari lalu

Suasana di Kota Sorong saat TNI AL bentrok dengan Brimob Polri. TEMPO/Istimewa
Bentrok Brimob-TNI AL di Papua Dinilai Memalukan, Kompolnas: Jiwa Korsa yang Kebablasan

Kompolnas menyebut bentrokan antara anggota Brimob dan TNI AL di Sorong, Papua Barat, peristiwa yang memalukan


Pengamat Sebut Bentrok TNI vs Polri di Sorong Tak Boleh Dianggap Hanya karena Salah Paham, Ini Alasannya

3 hari lalu

Suasana di Kota Sorong saat TNI AL bentrok dengan Brimob Polri. TEMPO/Istimewa
Pengamat Sebut Bentrok TNI vs Polri di Sorong Tak Boleh Dianggap Hanya karena Salah Paham, Ini Alasannya

Polda Papua Barat akan menyelidiki penyebab terjadinya bentrok TNI vs Polri di Sorong.


Anggota Komisi I DPR Minta Bentrok Anggota TNI AL dan Brimob di Sorong Diselidiki

3 hari lalu

Suasana di Kota Sorong saat TNI AL bentrok dengan Brimob Polri. TEMPO/Istimewa
Anggota Komisi I DPR Minta Bentrok Anggota TNI AL dan Brimob di Sorong Diselidiki

Diduga kuat terjadi salah paham antara anggota Brimob dan Pomal TNI AL di Pelabuhan laut Sorong, Ahad lalu.


Bentrok Brimob-TNI AL di Sorong, Dua Komandan Turun Tangan Dalam Penyelidikan

3 hari lalu

Kapolda Papua Barat Inspektur Jenderal Polisi Johnny Eddizon Isir saat konferensi pers di Manokwari. Foto: ANTARA/Fransiskus Salu Weking
Bentrok Brimob-TNI AL di Sorong, Dua Komandan Turun Tangan Dalam Penyelidikan

Komandan Satuan Brimob dan Kepala Unit Propam Polda Papua Barat turun tangan menyelidiki penyebab bentrokan di Pelabuhan Sorong


Rangkulan Kapolri dan Panglima Pascabentrok Anggota Brimob vs TNI AL di Sorong

3 hari lalu

Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo (kiri) dan Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto (kanan) berangkulan saat ditanya awak media perihal bentrok anggota TNI AL dan Brimob Polda Papua Barat di Sorong. Keduanya juga bersalaman saat ditemui di Kantor Jasa Marga KM 70 Tol Cikampek Utama, Jawa Barat, Senin, 15 April 2024. Foto: ANTARA/Fath Putra Mulya
Rangkulan Kapolri dan Panglima Pascabentrok Anggota Brimob vs TNI AL di Sorong

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo merangkul Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto saat ditanya soal bentrok personel Brimob dan TNI AL di Sorong


Sebut Bentrok Brimob vs TNI AL di Sorong Sudah Selesai, Ini Perintah Kapolda Papua Barat untuk Anggota Polri

3 hari lalu

Kapolda Papua Barat bersama pimpinan TNI memberikan keterangan pres terkait kasus bentrok antara personel TNI AL dan anggota Brimob di Polresta Sorong Kota, Ahad, 14 April 2024. Foto: ANTARA/Yuvensius Lasa Banafanu
Sebut Bentrok Brimob vs TNI AL di Sorong Sudah Selesai, Ini Perintah Kapolda Papua Barat untuk Anggota Polri

Kapolda Papua Barat mengatakan penyelidikan bentrok Brimob vs TNI AL akan dilakukan secara utuh untuk memperoleh titik terang asal mula kejadian.


Anggota TNI dan Brimob yang Terlibat Bentrok di Sorong Dipastikan Bakal Dihukum

3 hari lalu

Suasana di Kota Sorong saat TNI AL bentrok dengan Brimob Polri. TEMPO/Istimewa
Anggota TNI dan Brimob yang Terlibat Bentrok di Sorong Dipastikan Bakal Dihukum

Anggota TNI/Polri yang terlibat bentrok di Kota Sorong, Papua Barat Daya, Ahad pagi, 14 April 2024, akan dihukum sesuai aturan yang berlaku.


Bentrok TNI AL dan Brimob di Kota Sorong, Polri: Harus Selalu Sinergi

3 hari lalu

Karopenmas Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Trunoyudo Wisnu Andiko memberikan keterangan pers di lingkungan Markas Besar Polri pada Rabu, 6 Maret 2024. Tempo/ Adil Al Hasan
Bentrok TNI AL dan Brimob di Kota Sorong, Polri: Harus Selalu Sinergi

Kapolda Papua Barat memastikan kasus bentrok antara anggota TNI AL dan anggota Brimob di Sorong itu akan diselesaikan secara tuntas.