TEMPO.CO, Nusa Dua - Tokoh senior Partai Demokrat Marzuki Alie tak yakin kabar ribuan kader Partai Demokrat yang sudah menjadi anggota badan legistatif di daerah mundur dari partai ini. Namun, bila informasi itu benar, menurutnya, justru menguntungkan Demokrat. "Artinya partai ini benar-benar bersih dan kita bisa memulai dengan lebih baik untuk membenahi citra partai," katanya, di sela-sela pertemuan parlemen untuk membahas agenda Post Millenium Development Goals (MDGs) di Nusa Dua, Bali, Selasa, 26 Februari 2013.
Sebelumnya, dikabarkan sebanyak 2.220 anggota DPRD kabupaten/kota dari Partai Demokrat di seluruh Indonesia mengundurkan diri. Pernyataan itu dilontarkan Sekretaris Divisi Pembinaan Organisasi DPP Partai Demokrat, Ian Zulfikar. Menurut dia, pengunduran diri kadernya itu disebabkan tingkat elektabilitas partai yang terus melorot. Apalagi, kata Ian, saat ini elite-elite di Demokrat sudah tidak lagi memperhatikan peraturan di anggaran dasar anggaran rumah tangga partai. Selain mundur, mereka pun meloncat ke partai lain.
Marzuki menegaskan pernyataan itu dikeluarkan oleh orang yang belum lama masuk ke Demokrat dan memahami etos partai ini. "Kami mendirikan partai ini dengan semangat kebersamaan untuk mengabdi kepada bangsa, bukan untuk kepentingan pribadi-pribadi," ia menegaskan. Bila kemudian ada anggota Demokrat yang ikut mundur setelah salah satu tokohnya mundur karena menjadi tersangka korupsi, menurutnya, hal itu menandakan kurangnya pemahaman terhadap visi partai.
"Jadi kalau memang mau keluar, ya kami persilakan saja. Kami yakin dengan kerja keras, partai ini akan kembali meraih simpati masyarakat," ujarnya.
Sejauh ini, dia belum memastikan kebenaran isu tersebut. Ada kemungkinan juga isu tersebut hanya untuk merusak suasana kebersamaan menjelang pelaksanaan kongres luar biasa di Bali.
ROFIQI HASAN