TEMPO.CO, Tangerang - AFL, pelaku penipuan Internet komplotan Afrika yang pernah ditangkap Polda Metro Jaya tahun lalu, menceritakan kisahnya kepada Tempo. Sambil menangis, ia mengaku menyesal telah melakukan tindakan kejahatan penipuan melalui Internet. "Saya menyesal, malu dengan keluarga dan teman-teman," kata dia, Selasa, 26 Maret 2013.
Perempuan berusia 33 tahun ini mengatakan terpaksa menjalani pekerjaan tersebut karena faktor ekonomi. Sambil terisak, AFL menuturkan bahwa dirinya terlibat dalam komplotan penipuan Internet dengan warga Afrika itu demi menghidupi anak satu-satunya yang saat ini berusia 4 tahun. "Kalau saya tidak bekerja, bagaimana dengan hidup anak saya," ujarnya dengan suara terbata-bata.
Setelah sempat ditahan di Polda Metro Jaya, AFL mengaku kapok dan tidak ingin mengulangi perbuatan yang melanggar hukum lagi. "Jangan sampai saya terperangkap kedua kali, masalah ini cukup buat pengalaman dan pelajaran hidup bagi saya," katanya.
AFL berharap bisa mendapatkan pekerjaan yang baik dan dapat hidup dengan normal kembali. "Meski saya jebolan universitas ternama, cari kerja tetap aja susah," kata perempuan yang saat ini sudah bebas dari kasus yang menimpanya itu.
AFL pernah menjadi salah seorang tersangka dari komplotan Afrika yang menipu pengusaha garmen, sebut saja Naymana Putri, yang menderita kerugian hampir Rp 2 miliar. Selain AFL, polisi menangkap tersangka lain, yaitu Udhie Mathias Udhie, warga negara Nigeria; Kenechuckwu, warga negara Liberia; dan Warastuti, WNI. Namun, kata AFL, dia dibebaskan dengan dalih tak cukup bukti.
JONIANSYAH
Berita Populer Lainnya:
Tahanan LP Sleman Sempat Dianiaya Sebelum Ditembak
Asal-usul Peluru di Penjara Cebongan Sleman
Drama 14 Jam Serangan Penjara Cebongan Sleman
Gara-gara Eyang Subur, Adi Bing Slamet Dimusuhi
Pengamat: Penyerangan LP Sleman Tanda Frustrasi