TEMPO.CO, Padang - Empat warga Desa Bosua, Pulau Sipora, di Mentawai tewas setelah makan penyu, sementara seorang bayi berusia 8 bulan masih kritis di Rumah Sakit Umum Daerah Tuapeijat di Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat.
Keempat korban tewas adalah bayi dan anak-anak, Erwin, 11 bulan, Maikel, 3 tahun, Joas, 7 tahun, dan Atmojo, 11 tahun. "Bayi yang meninggal dan kritis tidak makan penyu, tetapi karena mereka menyusui dari ibunya yang makan penyu," kata Wakil Bupati Mentawai Rijel Samaloisa, Rabu, 27 Maret 2013.
Ia mengatakan, pada Sabtu lalu, 23 Maret, nelayan di Desa Bosua yang biasa menyelam berhasil menangkap penyu. Seperti kebiasaan di Mentawai, daging dari hasil tangkapan penyu itu biasanya dibagi-bagikan untuk kerabat dan tetangganya.
"Setelah makan penyu, malamnya sudah ada anak yang mual-mual, dikira orang tuanya karena kekenyangan makan daging penyu. Baru keesokan harinya ternyata sudah banyak yang mual, pusing, dan sakit kepala.
"Lalu, dengan segala upaya dan keterbatasan, mereka membawa korban ke puskesmas di Sioban, yang berjarak 3 jam perjalanan naik perahu mesin dari Bosua," kata Rijel. Total korban keracunan penyu sebanyak 148 orang. Tetapi yang paling parah adalah anak-anak. Dua anak tewas dalam perawatan di Puskesmas Sioban.
"Dari Puskesmas Sioban, kemarin para korban keracunan dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Tuapejat dengan speed boat. Di RSUD Tuapejat, dua orang meninggal. Harusnya untuk penanganan keracunan penyu ini minimal 6 jam pertama, dan ini sudah terlambat, racunnya sudah menyebar sampai ke otak," kata Rijel.
FEBRIANTI
Berita terpopuler lainnya:
Korut Ingatkan Presiden Korsel untuk 'Jaga Mulut'
Razia Warnet, Wali Kota Depok Tangkap 11 Siswa
Timnas Dikuasai Juve-Milan, Ini Komentar Buffon
De Sanctis Umumkan Pensiun di Hari Ulang Tahun
Ke Mana Mourinho Akan Berlabuh?