Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dua Spesies Lemur Tikus Ini Sempat Dikira Kembar

image-gnews
(kiri) lemur tikus Anosy (Microcebus tanosi) dan spesies lemur tikus Marohita (Microcebus marohita). natureworldnews.com/imguol.com
(kiri) lemur tikus Anosy (Microcebus tanosi) dan spesies lemur tikus Marohita (Microcebus marohita). natureworldnews.com/imguol.com
Iklan

TEMPO.CO, Antananarivo - Kembar bukan berarti sama. Kira-kira begitulah nasib yang dialami dua spesies baru lemur mini di Madagaskar. Keduanya terlihat sangat mirip sampai agak mustahil bagi para ilmuwan untuk membedakan mereka tanpa melihat urutan gen.

Dua spesies lemur itu dikenal sebagai lemur tikur, jenis primata nokturnal berukuran 27 sentimeter dari hidung ke ujung ekor. Spesies asli Madagaskar itu memiliki rambut berwarna abu-abu dan berbobot hanya 2,5-3 ons.

Rodin Rasoloarison, peneliti dari Universitas Antananarivo di Madagaskar, adalah orang pertama yang menangkap spesimen dari dua spesies baru lemur itu pada 2003 dan 2007. Dia menimbang hewan mungil itu, mengukur tubuhnya, dan mengambil secuil kecil sampel kulit mereka untuk dianalisis.

"Hasil analisis genetik mengungkapkan bahwa dua lemur yang hampir identik itu sebenarnya dua spesies yang berbeda," kata Rasoloarison, seperti dikutip dari laman Livescience, Rabu, 27 Maret 2013.

Ia menamai spesies pertama sebagai lemur tikus Anosy (Microcebus tanosi) dan spesies kedua sebagai lemur tikus Marohita (Microcebus marohita). Lemur Marohita dinamakan sesuai dengan nama hutan tempat ia ditemukan. Menurut Rasoloarison, degradasi habitat hutan mengancam hidup lemur Marohita.

Bahkan Persatuan Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN) telah menyatakan lemur Marohita sebagai spesies terancam punah sebelum para ilmuwan selesai mendeskripsikan dan meresmikan nama ilmiahnya. Seluruh spesies lemur di Madagaskar nyaris mengalami nasib serupa lantaran cara bertani tebang-bakar yang menghabiskan luasan hutan di sana.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Lemur Marohita merupakan contoh utama dari kondisi saat ini yang dialami banyak spesies lemur lainnya," kata Peter Kappeler, peneliti dari Pusat Primata Jerman di Goettingen.

Lemur tergolong mamalia paling terancam di planet ini. Nyaris 91 persen dari seluruh spesies lemur diketahui berada di bawah bayang-bayang kepunahan.

Para ilmuwan ingin melestarikan lemur tikus bukan hanya untuk kepentingan si primata itu sendiri, tapi juga demi manusia. Lemur tikus lebih berkerabat dekat dengan manusia dibanding tikus atau mencit, mamalia pengerat yang umum digunakan dalam penelitian medis. Lemur tikus abu-abu (Microcebus murinus), misalnya, mengembangkan penyakit saraf seperti Alzheimer. Ini menjadikannya sebagai model penting untuk memahami otak manusia.

"Setiap spesies lemur tikus baru di alam liar akan membantu para ilmuwan menempatkan keragaman genetik pada lemur tikus abu-abu dalam konteks yang lebih luas," ujar Anne Yoder, Direktur Duke University Lemur Center. Penemuan ini diterbitkan dalam jurnal International Journal of Primatology edisi 26 Maret 2013.

LIVESCIENCE | MAHARDIKA SATRIA HADI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BRIN Temukan Dua Spesies Burung Baru di Kalimantan Tenggara

29 Maret 2022

Cyornis kadayangensis (Sikatan Kadayang) dan Zosterops meratusensis (Kacamata Meratus) adalah dua spesies burung baru yang ditemukan. Penemuan tersebut dimulai dari penelitian yang dilakukan sejak tahun 2016. Upaya pendeskripsian yang dilakukan oleh tim peneliti di Pusat Riset Biosistematika dan Evolusi, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bekerja sama dengan mitra internasional akhirnya berhasil dipublikasikan tahun 2022.
BRIN Temukan Dua Spesies Burung Baru di Kalimantan Tenggara

Pegunungan Meratus yang terisolasi dari rantai pegunungan lain di Kalimantan membentuk komunitas fauna yang unik seperti yang terlihat pada kelompok burung


Cecak Jarilengkung Hamidy: Spesies Baru dari Kalimantan

12 September 2021

Cecak Jarilengkung Hamidyi (Crytodactilus Hamidyi) spesies cecak yang baru ditemukan di Pulau Kalimantan. Foto: Instagram/lipiindonesia
Cecak Jarilengkung Hamidy: Spesies Baru dari Kalimantan

Para peneliti berhasil menemukan spesies cecak baru di Pulau Kalimantan


LIPI Temukan Spesies Baru Burung Madu di Alor, Kicaunya Khas

15 Oktober 2019

Myzomela prawiradilagae., spesies baru burung pemakan madu yang ditemukan LIPI di Pula Alor NTT, Oktober 2019. (twitter/klhk)
LIPI Temukan Spesies Baru Burung Madu di Alor, Kicaunya Khas

Peneliti LIPI berhasil menemukan spesies baru burung pemakan madu di Pulau Alor, NTT. Diberi nama mengikuti nama peneliti senior Dewi Prawiradilaga .


Banyak Spesies Baru di Pulau Pejantan, KLHK Kirim Peneliti

9 Maret 2017

Seekor kupu-kupu harimau bertengger di atas daun, di Indonesia terdapat berbagai jenis kupu-kupu. Di pulau Jawa dan Bali saja, terdapat 600 jenis spesies kupu-kupu. London, Inggris, 31 Maret 2015. Carl Court / Getty Images
Banyak Spesies Baru di Pulau Pejantan, KLHK Kirim Peneliti

Tim Balitbang KLHK juga menemukan banyak flora dan fauna unik yang diduga spesies baru, semisal tupai tiga warna dan anggrek yang hidup di atas batu.


Donald Trump Jadi Nama Ngengat, Ada Maksud Tersembunyi

18 Januari 2017

Neopalpa donaldtrumpi. nbcnews.com
Donald Trump Jadi Nama Ngengat, Ada Maksud Tersembunyi

Vazrick Nazari memberi nama Donald Trump pada ngengat dengan sisik berwarna putih kekuningan di kepala.


Peneliti Temukan Spesies Baru Hiu Prasejarah

5 Oktober 2016

Gigi spesies hiu prasejarah Megalolamna paradoxodon, sepanjang 5 cm. Livescience.com/Kenshu Shimada
Peneliti Temukan Spesies Baru Hiu Prasejarah

Megalolamna paradoxodon diperkirakan hidup 20 juta tahun lalu dan kini sudah punah.


Spesies Baru Laba-laba Unik Ditemukan di Brasil  

18 Februari 2016

Foto udara hutan hujan Amazon (kanan), berbatasan dengan lahan gundul yang disiapkan untuk penanaman kedelai di Mato Grosso, Brasil, 4 Oktober 2015. Brasil akan memecahkan rekor menghasilkan 97.800.000 ton kedelai pada periode 2015/16, naik sebesar 3,2 persen dibandingkan dengan 2014/15. Pemerintah Brasil telah membuat komitmen untuk mengurangi deforestasi di Amazon hingga sebesar 80 persen pada 2020. REUTERS/Paulo Whitaker
Spesies Baru Laba-laba Unik Ditemukan di Brasil  

Delapan spesies baru laba-laba cambuk baru ditemukan di Brasil.


Hobbit yang Ditemukan di Flores Bukan Spesies Manusia?

18 Februari 2016

Homo floresiensis. Livescience.com
Hobbit yang Ditemukan di Flores Bukan Spesies Manusia?

Penelitian terbaru ini menggunakan alat pemindai tiga dimensi berteknologi tinggi buatan Jepang.


Spesies Hiu Ini Bisa Bercahaya dalam Air  

4 Januari 2016

Hiu termasuk di dalam ordo superordo Selachimorpha, selain itu hiu bernafas menggunakan 5 insang. Hiu termasuk predator yang ditakuti, karena kemampuan menyerang mangsa menggunakan gigi tajam. Florida, Amerika, 5 April 2015. Dailymail
Spesies Hiu Ini Bisa Bercahaya dalam Air  

Peneliti menemukan spesies baru hiu bercahaya di dasar samudera. Mereka menyebutnya hiu ninja karena warna tubuhnya hitam pekat.


LIPI Temukan 14 Spesies Baru Flora dan Fauna Pulau Enggano  

16 November 2015

Pulau Enggano. TEMPO/Arie Basuki
LIPI Temukan 14 Spesies Baru Flora dan Fauna Pulau Enggano  

LIPI telah mengidentifikasi 14 spesies flora dan fauna baru selama Ekspedisi Widya Nusantara 2015 di Pulau Enggano, Bengkulu.