TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Pusat Studi Ekonomi dan Kebijakan Publik Universitas Gadjah Mada, Tony Prasentiantono, mengingatkan Menteri Keuangan yang baru punya tiga tantangan besar. Saat ini, posisi Menteri Keuangan akan segera ditinggalkan Agus Martowardojo, yang terpilih sebagai Gubernur Bank Indonesia.
Tantangan pertama Agus, memberi masukan dan meyakinkan Presiden bahwa subsidi energi tahun ini bakal jebol di level Rp 320 triliun. Bahan bakar minyak bersubsidi perlu naik Rp 6000 per liter. Jika ingin melindungi kelompok bawah, BBM bersubsidi sebaiknya hanya boleh dikonsumsi oleh pengguna sepeda motor dengan harga tetap Rp 4500 per liter. "Sudah tidak masuk akal dan dapat mengganggu fiscal sustainability," ujarnya, Rabu, 27 Maret 2013.
Tantangan kedua, penyerapan anggaran yang rendah. "Ini harus didorong melalui disiplin jadwal perencanaan dan pelelangan proyek di kementerian dan lembaga pemerintah," ucapnya. Tantangan ketiga, penerimaan pajak. Penerimaan pajak harus naik dari posisi tahun 2012 yang baru mencapai Rp 980 triliun, tujuannya untuk mengurangi tambahan utang baru pemerintah. (Baca: Krisis Ekonomi Pukul Penerimaan Pajak)
Menurut dia, Menteri Keuangan yang baru hanya punya waktu 1 tahun-1,5 tahun menjabat. Harus dipastikan sosok pilihan Presiden adalah orang yang sudah paham seluk-beluk tugas di Kementerian Keuangan. "Tak ada kemewahan untuk belajar dan beradaptasi," ujar Tony.
MARTHA THERTINA
Topik Terhangat: Kudeta || Serangan Penjara Sleman || Harta Djoko Susilo || Nasib Anas
Berita terpopuler
Mahasiswa Ini Punya Usaha Beromzet Rp 300 Juta
Hanya PKS yang Menolak Agus Martowardojo
Darmin dan Chatib Layak Jadi Menteri Keuangan
444 Kontainer Bawang Tertahan di Tanjung Perak
Turki Lirik Investasi Geotermal di Jawa Timur
Mentan: Harga Cabai Naik karena Pasokan Kurang