TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Asosiasi Emiten Indonesia Haryanto Adikoesoemo berharap pemerintah dapat menunjuk orang yang profesional dan pakar dalam bidang ekonomi sebagai pengganti Agus Martowardojo untuk menjabat sebagai Menteri Keuangan.
"Harus orang yang independen dan jangan terafiliasi atau berasal dari partai politik. Itu paling penting," ujarnya ketika dijumpai usai acara Musyawarah Asosiasi Emiten Indonesia di JW Marriot, Rabu, 27 Maret 2013.
Ia menginginkan pengganti Agus setidaknya orang yang mengerti ekonomi makro sehingga mampu menerapkan kebijakan-kebijakan ekonomi dasar yang membuat kondisi ekonomi tetap stabil, bahkan tumbuh.
Sayangnya, ia enggan memberi contoh sosok yang dinilai layak untuk menggantikan Agus Marto sebagai Menteri Keuangan. Ia pun menyambut Agus Marto yang terpilih menjadi Gubernur Bank Indonesia. "Pak Agus sudah cukup terbukti kinerjanya. Sebelumnya juga dia orang bank. Jadi, diharapkan dia bisa membawa dampak positif bagi perbankan nasional," ujarnya.
Ia yakin Agus Marto dapat memimpin Bank Indonesia dan menggiringnya untuk berkoordinasi dengan Otoritas Jasa Keuangan dalam masa transisi ini. Secara kapabilitas dan integritas, Haryanto tidak meragukan kinerja mantan bankir tersebut. "Sudah pilihan yang baik. Memang bagus untuk jadi Gubernur BI."
Kemarin Agus Martowardojo terpilih sebagai Gubernur Bank Indonesia untuk periode 2013-2018 melalui pemungutan suara di Komisi Keuangan dan Perbankan Dewan Perwakilan Rakyat. Agus mengantongi 46 suara, sedangkan 7 suara menolak dan satu suara abstain.
Agus menggantikan Darmin Nasution yang menjabat sejak 2009. Masa jabatan Darmin berakhir pada 22 Mei 2013. Dengan terpilihnya Agus Marto sebagai pemimpin bank sentral, artinya pemerintah harus mencari pengganti menteri keuangan.
GUSTIDHA BUDIARTIE
Topik Terhangat: Kudeta || Serangan Penjara Sleman || Harta Djoko Susilo || Nasib Anas
Berita Lainnya:
Firasat Buruk Pemindahan Tahanan Lapas Sleman
Penyerangan LP Sleman Terencana, Ini Indikasinya
BIN: Senjata Penyerang LP Sleman Bukan Standar TNI
Siapa Tak Trauma Lihat Serangan Penjara Sleman