TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum telah menandatangani 2.378 kontrak pengerjaan jalan dengan total nilai Rp 20,98 triliun. Dengan demikian, hanya tersisa 756 paket pekerjaan jalan yang belum dikontrak dari total paket pekerjaan jalan 2013 sebanyak 3.134 dengan nilai Rp 28,45 triliun.
"Masih ada 496 paket pekerjaan jalan senilai 4,03 triliun sedang dalam proses lelang, dan sisanya sebanyak 260 paket pekerjaan jalan senilai Rp 3,43 triliun belum dilelang," kata Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum, Djoko Murjanto, di kompleks parlemen, Rabu, 27 Maret 2013.
Ia menjelaskan, paket yang belum dilelang terdiri dari paket-paket pinjaman luar negeri yang belum efektif senilai Rp 1,42 triliun, paket pekerjaan jalan tahun jamak dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara senilai Rp 1,12 triliun, dan paket pekerjaan yang masih dalam proses revisi senilai Rp 0,21 triliun. Selain itu, paket penunjang senilai Rp 0,06 triliun dan paket fisik senilai Rp 0,62 triliun juga belum dilelang pemerintah.
Untuk mengerjakan seluruh paket pekerjaan jalan tersebut, kata Djoko, Direktorat Jenderal Bina Marga telah memiliki 11 balai besar atau balai pelaksana jalan nasional. "Kami juga melibatkan 190 satuan kerja fisik, baik di pusat maupun daerah," kata dia. Seluruh satuan kerja itu terdiri dari satuan kerja perencanaan dan pengawasan jalan nasional, satuan kerja pelaksanaan jalan nasional, dan satuan kerja pelaksanaan jalan metropolitan.
Tahun ini, Direktorat Jenderal Bina Marga mendapatkan anggaran sebesar Rp 38,83 triliun. Sebanyak Rp 36,7 triliun dialokasikan untuk pelaksanaan preservasi dan peningkatan kapasitas jalan nasional, sementara Rp 1,256 triliun dialokasikan untuk pengaturan dan pembinaan teknik preservasi dan peningkatan kapasitas jalan.
Selanjutnya, sebesar Rp 103,317 miliar untuk pengaturan, pengusahaan, dan pengawasan jalan tol; sebesar Rp 111,993 miliar untuk pengaturan, pembinaan, perencanaan, pemrograman, dan pembiayaan penyelenggaraan jalan; sebanyak Rp 137,477 miliar untuk pembinaan pelaksanaan preservasi dan peningkatan kapasitas jalan nasional; dan Rp 522,642 miliar untuk dukungan manajemen koordinasi, pengaturan, pembinaan, dan pengawasan.
RAFIKA AULIA
Topik Terhangat: Kudeta || Serangan Penjara Sleman || Harta Djoko Susilo || Nasib Anas
Berita Lainnya:
Firasat Buruk Pemindahan Tahanan Lapas Sleman
Penyerangan LP Sleman Terencana, Ini Indikasinya
BIN: Senjata Penyerang LP Sleman Bukan Standar TNI
Siapa Tak Trauma Lihat Serangan Penjara Sleman