Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Muda tapi Botak? Hati-hati Kanker Prostat, Pak!  

Editor

S Tri P Bud

image-gnews
TEMPO/ Komarul Iman
TEMPO/ Komarul Iman
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Waspadalah para pria yang kehilangan rambut di usia yang masih relatif muda. Para peneliti mengatakan ada hubungan potensial antara kebotakan dan risiko kanker prostat.

Studi itu dikuatkan dengan hasil penelitian teranyar terhadap pria Afrika-Amerika. Studi itu menunjukkan risiko lebih tinggi terkena kanker prostat pada mereka yang kehilangan rambut di usia muda.

Dalam studi yang dipublikasikan di Cancer Epidemiology, Biomarkers & Prevention, peneliti berfokus khusus kepada pria Afrika-Amerika, karena mereka memiliki tingkat tertinggi kanker prostat pada pria di Amerika Serikat dan dua kali lebih mungkin meninggal akibat penyakit ini dibandingkan pria dari ras lain.

Responden, 318 pria dengan kanker prostat dan 219 orang sebagai responden kontrol berusia sama, ditanya tentang diagnosis kanker prostat serta jenis tertentu dari kerontokan rambut pada usia 30 tahun: tidak ada kebotakan, kebotakan frontal (di bagian depan), atau kebotakan vertex (di bagian tengah atau belakang).

Secara keseluruhan, pria dengan semua jenis kebotakan memiliki risiko 69 persen lebih besar terkena kanker prostat, dan laki-laki muda dengan rambut rontok frontal enam kali lebih berisiko daripada pria tanpa kebotakan. Biasanya, kanker prostat mereka terdeteksi pada usia 60 tahun.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pola kebotakan tampaknya membuat perbedaan, dengan rambut rontok frontal dikaitkan dengan risiko lebih tinggi terkena kanker dibanding kebotakan vertex. Itu berbeda dengan studi sebelumnya, yang menemukan tak ada perbedaan dalam risiko tergantung pada pola kebotakan.

Meskipun studi ini melibatkan sejumlah kecil peserta, para peneliti mengatakan temuan menunjukkan cara baru yang berpotensi penting untuk mengidentifikasi orang-orang yang mungkin berada pada risiko tertinggi terkena kanker prostat. Mengapa pola botak yang terhubung dengan kanker prostat tidak diketahui, namun para peneliti percaya perubahan kadar hormon mungkin berada di balik temuan ini.

REUTERS | TRIP B

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

18 hari lalu

Ilustrasi label lolos uji keamanan pangan pada kemasan air minum dalam kemasan.
Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

Pakar mengingatkan bahaya kandungan senyawa bromat yang banyak terbentuk saat Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).


Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

18 Mei 2022

Dirjen Binwasnaker dan K3 Kemnaker, Haiyani Rumondang.
Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

Banyak perubahan terjadi pada ketenagakerjaan. Perlu penyiapan untuk perlindungan tenaga kerja.


Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

8 Maret 2022

Ilustrasi wanita pakai masker sambil bekerja. Freepik.com
Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

Potensi peradangan semakin besar apabila seseorang memiliki kulit sensitif dan menggunakan masker dalam waktu yang lama.


Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

30 Desember 2021

Ilustrasi pemeriksaan kesehatan jantung. Shutterstock
Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

Penyakit pembuluh darah adalah gangguan yang mempengaruhi sistem peredaran darah dari dan ke organ tubuh.


Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

20 Desember 2021

Ilustrasi Generasi Milenial. all-souzoku.com
Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

Banyak masyarakat bersikap skeptis terkait bahaya pandemi Covid-19. Untuk tangani hal itu, Daewoong ajak anak muda galakkan info kesehatan


Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

18 November 2021

Ilustrasi Asam Lambung.(TEMPO/Gunawan Wicaksono)
Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

Beberapa hal yang yang harus diperhatikan penderita gangguan asam lambung adalah posisi tidur dan diet.


Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

13 November 2021

Ilustrasi pria sakit demam. shutterstock.com
Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

Indonesia masih endemi demam tifoid atau dikenal dengan sebutan penyakit tipus atau tipes.


Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

11 November 2021

Ilustrasi wanita berjalan kaki. Freepik.com/Katemangostar
Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

Rutin berjalan kaki setiap hari membantu mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan menurunkan berat badan.


Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

30 Oktober 2021

Ilustrasi hidung. shutterstock.com
Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

Salah satu cara mencegah Covid-19 adalah dengan menyemprotkan cairan khusus ke hidung. Apa kandungan dalam cairan itu dan bagaimana cara kerjanya?


5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

24 Oktober 2021

ilustrasi sakit kepala (pixabay.com)
5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

Penyebab sakit kepala yang dominan terjadi selama pandemi Covid-19 adalah kelelahan dan kurang tidur.