TEMPO.CO, Jakarta - Menyampaikan aspirasi bisa dilakukan dengan berbagai cara. Kamis siang tadi, ratusan warga dari berbagai elemen masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta menyerukan penolakan dan mengecam aksi premanisme. Aksi di halaman DPRD Yogyakarta ini berlangsung tertib.
Kecaman ini merupakan kelanjutan dari pembunuhan seorang anggota Kopassus yang diikuti penyerbuan LP Cebongan, Sleman, Yogyakarta. Penyerbuan oleh orang bersenjata yang diduga terlatih ini mengakibatkan empat tersangka pembunuhan anggota Kopassus tewas. Mereka ditembak di dalam tahanan.
Massa penolak aksi premanisme ini membawa berbagai poster dan spanduk bertuliskan kecaman terhadap premanisme yang kian marak di Yogyakarta. Satu poster yang mencolok mata bertuliskan “Enggak usah ke Jogja kalau cuma ingin buat rusuh! Tolak premanisme”.
Anggota DPRD Kota Yogyakarta, Chang Wendryanto, mengatakan warga dan pemerintah DIY tak boleh memberi sedikit pun ruang tumbuh bagi premanisme. “Kami siap berperang melawan premanisme, baik dari dalam mauapun dari luar DIY, yang berusaha mengacau keamanan di sini,” kata dia pada kesempatan itu.
PRIBADI WICAKSONO
Topik Terhangat Tempo.co: Serangan Penjara Sleman || Adi Vs Eyang Subur || Harta Djoko Susilo ||Agus Martowardojo
Baca juga
Penyerang LP, Polisi Enggan Berandai-andai
Giliran Polisi Mabes Terjaring Operasi Narkotika
Satu Perampok Toko Emas di Jember Tewas Ditembak
Ciri Penyerang LP Cebongan Sleman Diketahui