TEMPO.CO, Jakarta - Penghapusan kereta rel listrik non-AC di lintas Jabodetabek akhirnya ditunda dari semula 1 April menjadi Juni 2013. PT Kereta Api Indonesia (Persero) dan PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) memutuskan untuk menunda penarikan tersebut setelah menggelar rapat di Direktorat Jenderal Kementerian Perhubungan.
Rapat dihadiri oleh PT KAI (Persero), PT KCJ, Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), dan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI). "Diputuskan bahwa selama April sampai Juni pemerintah akan menyiapkan perangkat subsidi tiket," kata Humas Daerah Operasional 1 PT KAI, Agus Sutijono, Kamis, 28 Maret 2013.
Dalam rentang waktu itu pula, kata dia, PT KAI Commuter Jabodetabek akan menyelesaikan sistem e-ticketing untuk diterapkan di lintas Jabodetabek. "Nantinya subsidi akan terkoneksi dengan sistem ini, agar lebih mudah," kata Agus.
Direktur Utama PT KCJ, Tri Handoyo, mengatakan e-ticketing mulai berlaku untuk lintas Bogor-Jakarta pada akhir April 2013. "Saat ini seluruh perangkat e-ticketing berupa gate in/out serta perangkat loket seperti monitor dan card dispenser sudah terpasang seluruhnya pada lintas tersebut," kata Tri.
Hingga Juni 2013, PT KAI akan tetap mengoperasikan KRL non-AC. Humas Daerah Operasi 1 PT KAI mengatakan pihaknya tetap berusaha menjaga kondisi kereta dengan memperbaikinya di Balai Yasa. Namun, tidak tersedianya suku cadang membuat rangkaian non-AC yang sudah berusia 30 tahun harus ditarik pada Juni 2013.
ANGGRITA DESYANI