TEMPO.CO, Jember - Akibat hujan disertai angin puyuh, sedikitnya 391 rumah di Kabupaten Jember Jawa Timur rusak. Sebanyak delapan orang luka-luka dan satu orang meninggal dunia. "Korban meninggal bernama Ika, 25 tahun, warga Kelurahan Karangtengah Kecamatan Sumbersari," ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jember, Suhanan kepada Tempo, Sabtu, 30 Maret 2013 siang.
Tim, kata Suharnan, masih menghitung jumlah kerugian material akibat angin kencang yang memporak-porandakan kawasan permukiman di kawasan Kota Jember itu. BPBD, kata dia, membagikan sedikitnya 400 paket sembako dan makanan siap saji bagi warga yang menjadi korban.
Tenda pengungsian yang didirikan di alun-alun kota Jember sejak tadi malam, tidak ditempati warga yang menjadi korban. Bahkan, kata dia, sebanyak 20 keluarga yang rumahnya hancur total memilih mengungsi ke rumah keluarga mereka. "Tenda pengungsian kita gunakan untuk posko sukarelawan dan dapur umum," katanya.
Sejak pagi tadi sebanyak 465 personel Tentara Nasional Indonesia dari Markas Komando Militer 0824 Jember dan sukarelawan membantu masyarakat membersihkan reruntuhan bangunan. Mereka menyebar di tiga kecamatan yang tersapu angin kencang itu yakni Kecamatan Patrang, Sumbersari dan Kaliwates.
Angin puyuh mengamuk pada Jumat, 29 Maret 2013 sore. Akibatnya, puluhan mobil rusak akibat tertimpa pohon tumbang. Lebih dari 50 baliho dan papan reklame rusak serta roboh. Angin puting beliung menyebabkan aliran listrik di beberapa wilayah kota Jember juga dipadamkan. Beberapa saluran listrik terputus setelah diterpa angin kencang dan dihantam pohon tumbang. Sejumlah pohon besar di Jalan Gatot Subroto Kelurahan Kepatihan Kecamatan Kaliwates, tumbang melintang ke jalan hingga menyebabkan kemacetan kawasan pertokoan.
MAHBUB DJUNAIDY