TEMPO.CO, Ngawi - Badan Pusat Statistik (BPS) menggelar seni campur sari sebagai sarana sosialisasi Sensus Pertanian (ST) 2013 di Alun-Alun Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, Kamis malam hingga Jum'at dini hari, 28-29 Maret 2013.
Dalam kegiatan ini BPS bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informasi da nPemerintah Kabupaten Ngawi. "Melalui kesenian diharapkan lebih mengena dan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi dalam ST 2013," ujar Kepala BPS Suryamin di Ngawi.
Sejumlah seniman campur sari dan pelawak lokal seperti Kirun dan kawan-kawannya didaulat dalam acara dan mensosialisasikannya dengan gaya humor. Suryamin mengatakan alasan memilih Ngawi sebagai tempat sosialisasi karena Ngawi termasuk lumbung padi di Jawa Timur yang menyumbang produksi padi nasional.
BPS akan melaksanakan Sensus Pertanian 2013 pada 1-31 Mei 2013. Sensus dilakukan di 33 provinsi, 497 kabupaten, 6.793 kecamatan, 77.144 kelurahan/desa, dan 858.557 blok dengan melibatkan 60.911 tim dan lebih dari 250 ribu petugas lapangan.
Anggaran sensus Rp1,59 triliun akan digunakan oleh 500 satuan kerja di seluruh kabupaten/kota di Indonesia. "Sensus tersebut bertujuan mendapatkan data statistik pertanian terkini yang lengkap dan akurat," ucapnya.
Selain itu, sensus pertanian juga bermanfat untuk memperoleh berbagai informasi tentang populasi usaha pertanian, rumah tangga petani, termasuk rumah tangga petani gurem, komoditas pertanian, serta distribusi penguasaan lahan menurut golongan luasnya. "Hasil sensus akan digunakan untuk perencanaan, implementasi kebijakan, dan evaluasi program pembangunan pertanian," katanya.
Cakupan tanaman yang disensus adalah tanaman pangan, hortikultura seperti sayuran, buah-buahan, tanaman hias, tanaman obat, perkebunan, peternakan, perikanan, dan kehutanan baik pada rumah tangga, perusahaan, maupun pesantren, lembaga permasyarakatan, barak militer, dan kelompok usaha bersama.
Metodologi yang digunakan dalam sensus tersebut ada dua antara lain dari rumah ke rumah untuk daerah yang potensi pertaniannya sangat tinggi dan metode snowballing untuk daerah non pertanian.
Bupati Ngawi Budi Sulistyono menyambut baik sensus yang akan dilakukan BPS. "Kami berharap warga memberikan jawaban dan data yang benar dan jujur. Ini juga demi masa depan petani," ujarnya.
ISHOMUDDIN
Berita terpopuler lainnya:
Ketua Umum Terpilih, Ibas Mundur sebagai Sekjen
Jokowi Kalah Sama Penjual Dompet
Kasus Lapas Cebongan, Polda Perlu Gaet Agen Asing?
Car Free Night Bandung Diuji Coba Besok