Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Korban LP Cebongan Diminta Tak Pergi ke Hugo's  

Editor

Pruwanto

image-gnews
Anggota Forum Komunikasi Masyarakat Nusa Tenggara Timur se-Malang melakukan aksi mengecam dan mendesak pemerintah mengusut tuntas kasus penembakan 4 tahanan lapas Cebongan, Sleman, di depan Museum Brawijaya, Malang, Jawa Timur, (27/3). TEMPO/Aris Novia Hidayat
Anggota Forum Komunikasi Masyarakat Nusa Tenggara Timur se-Malang melakukan aksi mengecam dan mendesak pemerintah mengusut tuntas kasus penembakan 4 tahanan lapas Cebongan, Sleman, di depan Museum Brawijaya, Malang, Jawa Timur, (27/3). TEMPO/Aris Novia Hidayat
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Harun Al-Rasyid, kerabat lama seorang korban penembakan di Lembaga Pemasyarakatan Cebongan, Sleman, sempat mengingatkan Hendrik Benyamin Sahetapy alias Decky agar tidak lagi mendatangi Hugo’s Cafe. “Saya sudah bilang ke dia beberapa hari sebelumnya agar dia dan teman-temannya tidak lagi mendatangi Hugo’s karena permintaan dari pengelola,” kata Harun ketika ditemui Tempo di rumahnya, Sabtu, 30 Maret 2013.

Harun merupakan sosok yang selama ini dianggap dan dipanggil bapak oleh Decky. Ia orang yang dituakan dalam bidang keamanan di sejumlah tempat hiburan malam di Yogyakarta sekaligus ketua umum ormas Komando Inti Keamanan (Kotikam). Peringatan itu disampaikan Harun karena Hugo’s mendapat ultimatum dari Kepolisian Daerah (Polda) Daerah Istimewa Yogyakarta atas serentetan aksi kekerasan yang terjadi berturut-turut. Sebelum kasus pengeroyokan oleh kelompok Decky terhadap anggota Kopassus Kandang Menjangan Sertu Santosa hingga tewas, sempat terjadi dua peristiwa kekerasan.

Pertama, pada akhir Desember 2012, saat seorang mahasiswa asal Bali dianiaya hingga tewas. Kedua, pembacokan warga Kupang, Nusa Tenggara Timur, oleh sekelompok pengunjung, meski korban akhirnya selamat. “Polda mengingatkan, kalau sampai terjadi lagi kekerasan, Hugo’s ditutup, jadi saya sudah ingatkan Decky tak usah main-main ke sana daripada kena masalah,” kata dia.

Harun terahir masih bertemu Decky saat menghadiri kegiatan musyawarah daerah yang digelar pertama kali oleh Kotikam, yang sedang ingin dihidupkan lagi. Dalam kurun waktu 16 tahun, ia mengenal Decky sebagai sosok yang cukup menurut dengan apa yang dikatakannya. “Karena dia anggap saya bapak, saya anggap dia anak, jadi dia segan. Tapi dia tidak pernah menjadi anak buah saya karena punya kelompok sendiri,” katanya.

Kakek 15 cucu ini menmbahkan, Decky adalah sosok temperamnetal, terlebih jika sudah terkena pengaruh minuman keras. “Teman sendiri bisa dipukul,” kata dia. Meski demikian, jika dalam suatu acara ada Harun, Decky cenderung diam dan tidak neko-neko.

Walaupun sudah mengenal Decky belasan tahun, sejak tahun 1997 saat sama-sama menjadi satgas keamanan pemilu untuk Partai Golkar, Harun tak begitu mengetahui kehidupan rumah tangga Decky. Dari informasi yang diperolehnya dari sesama rekan, Decky telah menikah dengan seorang dokter di Kupang dan dikaruniai dua anak. “Tapi, setelah terlibat kasus pemerkosaan 2007, mereka pisah. Dan Decky tak pernah pulang, tetap di Yogya,” katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Decky dikenal Harun sebagai orang yang memilih tetap tinggal di kompleks Asrama Mahasiswa NTT, dan tidak mau mencari tempat lain. “Dari dulu maunya tinggal di asrama terus, tidak mau pindah,” katanya.

Sebagai seorang yang dituakan dalam dunia malam di Yogyakarta, Harun tak pilih kasih. Ia berulang kali mencoba agar Decky jauh dari masalah, khususnya kekerasan, setelah dua kali dipenjara akibat pembunuhan dan pemerkosaan. Setelah hukuman penjaranya yang kedua berakhir pada 2010, Harun sempat memasukkan Decky secara non-formal mengampu keamanan dua buah kafe di wilayah Sleman.

PRIBADI WICAKSONO

Baca juga
EDISI KHUSUS: Guru Spiritual Seleb
KLB Demokrat Dipastikan Aklamasi
Jelang KLB, Ketua DPD Demokrat Temui SBY

SBY Ketua Umum, Konflik di Demokrat Selesai

Anas di Bali, tapi untuk Berlibur

Topik terhangat: Agus Martowardojo | Serangan Penjara Sleman | Krisis Bawang | Harta Djoko Susilo Nasib Anas

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Bentrok TNI Vs Brimob di Sorong, Kapolda Papua: Masalah Sepele, Perkelahian Antaroknum

2 hari lalu

Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri berjalan usai mengikuti rapat koordinasi terkait kondisi terkini di Papua pasca penangkapan Gubernur non aktif Lukas Enembe, di gedung KPK, Jakarta, Selasa, 7 Februari 2023. Berdasarkan hasil rapat tersebut, Ketua KPK Firli Bahuri mengatakan bahwa kondisi Papua aman dan damai pascapenangkapan Lukas Enembe. TEMPO/Imam Sukamto
Bentrok TNI Vs Brimob di Sorong, Kapolda Papua: Masalah Sepele, Perkelahian Antaroknum

Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri mengatakan bentrok TNI Vs Brimob di Sorong tak menganggu kondisi keamanan Papua secara keseluruhan.


Bentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Pengamat Singgung Cara Pandang Keliru tentang Jiwa Korsa

2 hari lalu

Suasana di Kota Sorong saat TNI AL bentrok dengan Brimob Polri. TEMPO/Istimewa
Bentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Pengamat Singgung Cara Pandang Keliru tentang Jiwa Korsa

Menurut Al Araf, TNI dan Polri harus mengubah pola pikir tentang jiwa korsa untuk menghentikan bentrok TNI vs Polri yang kerap terjadi.


Bentrok Brimob-TNI AL di Papua Dinilai Memalukan, Kompolnas: Jiwa Korsa yang Kebablasan

3 hari lalu

Suasana di Kota Sorong saat TNI AL bentrok dengan Brimob Polri. TEMPO/Istimewa
Bentrok Brimob-TNI AL di Papua Dinilai Memalukan, Kompolnas: Jiwa Korsa yang Kebablasan

Kompolnas menyebut bentrokan antara anggota Brimob dan TNI AL di Sorong, Papua Barat, peristiwa yang memalukan


Pengamat Sebut Bentrok TNI vs Polri di Sorong Tak Boleh Dianggap Hanya karena Salah Paham, Ini Alasannya

3 hari lalu

Suasana di Kota Sorong saat TNI AL bentrok dengan Brimob Polri. TEMPO/Istimewa
Pengamat Sebut Bentrok TNI vs Polri di Sorong Tak Boleh Dianggap Hanya karena Salah Paham, Ini Alasannya

Polda Papua Barat akan menyelidiki penyebab terjadinya bentrok TNI vs Polri di Sorong.


Anggota Komisi I DPR Minta Bentrok Anggota TNI AL dan Brimob di Sorong Diselidiki

4 hari lalu

Suasana di Kota Sorong saat TNI AL bentrok dengan Brimob Polri. TEMPO/Istimewa
Anggota Komisi I DPR Minta Bentrok Anggota TNI AL dan Brimob di Sorong Diselidiki

Diduga kuat terjadi salah paham antara anggota Brimob dan Pomal TNI AL di Pelabuhan laut Sorong, Ahad lalu.


Bentrok Brimob-TNI AL di Sorong, Dua Komandan Turun Tangan Dalam Penyelidikan

4 hari lalu

Kapolda Papua Barat Inspektur Jenderal Polisi Johnny Eddizon Isir saat konferensi pers di Manokwari. Foto: ANTARA/Fransiskus Salu Weking
Bentrok Brimob-TNI AL di Sorong, Dua Komandan Turun Tangan Dalam Penyelidikan

Komandan Satuan Brimob dan Kepala Unit Propam Polda Papua Barat turun tangan menyelidiki penyebab bentrokan di Pelabuhan Sorong


Rangkulan Kapolri dan Panglima Pascabentrok Anggota Brimob vs TNI AL di Sorong

4 hari lalu

Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo (kiri) dan Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto (kanan) berangkulan saat ditanya awak media perihal bentrok anggota TNI AL dan Brimob Polda Papua Barat di Sorong. Keduanya juga bersalaman saat ditemui di Kantor Jasa Marga KM 70 Tol Cikampek Utama, Jawa Barat, Senin, 15 April 2024. Foto: ANTARA/Fath Putra Mulya
Rangkulan Kapolri dan Panglima Pascabentrok Anggota Brimob vs TNI AL di Sorong

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo merangkul Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto saat ditanya soal bentrok personel Brimob dan TNI AL di Sorong


Sebut Bentrok Brimob vs TNI AL di Sorong Sudah Selesai, Ini Perintah Kapolda Papua Barat untuk Anggota Polri

4 hari lalu

Kapolda Papua Barat bersama pimpinan TNI memberikan keterangan pres terkait kasus bentrok antara personel TNI AL dan anggota Brimob di Polresta Sorong Kota, Ahad, 14 April 2024. Foto: ANTARA/Yuvensius Lasa Banafanu
Sebut Bentrok Brimob vs TNI AL di Sorong Sudah Selesai, Ini Perintah Kapolda Papua Barat untuk Anggota Polri

Kapolda Papua Barat mengatakan penyelidikan bentrok Brimob vs TNI AL akan dilakukan secara utuh untuk memperoleh titik terang asal mula kejadian.


Anggota TNI dan Brimob yang Terlibat Bentrok di Sorong Dipastikan Bakal Dihukum

4 hari lalu

Suasana di Kota Sorong saat TNI AL bentrok dengan Brimob Polri. TEMPO/Istimewa
Anggota TNI dan Brimob yang Terlibat Bentrok di Sorong Dipastikan Bakal Dihukum

Anggota TNI/Polri yang terlibat bentrok di Kota Sorong, Papua Barat Daya, Ahad pagi, 14 April 2024, akan dihukum sesuai aturan yang berlaku.


Bentrok TNI AL dan Brimob di Kota Sorong, Polri: Harus Selalu Sinergi

4 hari lalu

Karopenmas Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Trunoyudo Wisnu Andiko memberikan keterangan pers di lingkungan Markas Besar Polri pada Rabu, 6 Maret 2024. Tempo/ Adil Al Hasan
Bentrok TNI AL dan Brimob di Kota Sorong, Polri: Harus Selalu Sinergi

Kapolda Papua Barat memastikan kasus bentrok antara anggota TNI AL dan anggota Brimob di Sorong itu akan diselesaikan secara tuntas.