TEMPO.CO, SEOUL – Pilihan busana dan aksesoris Presiden Park Geun-hye ternyata digemari para wanita Korea Selatan. Apa pun yang dikenakan presiden perempuan pertama Korsel itu kemudian menjadi mode yang disukai.
Seperti misalnya, dompet berlapis warna ungu yang dipakai saat berbelanja di pasar petani Seoul, 13 Maret lalu. Dari mulut ke mulut, dompet buatan usaha kecil dan menengah bernama Sosandang senilai empat ribu won (sekitar Rp 35 ribu) itu langsung kondang. Dompet itu pun laris bak kacang goreng. Sosandang kebanjiran pesanan.
Para pakar fesyen Korsel bahkan ‘membaca’ warna pakaian yang dikenakan Presiden Park sebagai pesan tersirat yang disampaikannya dalam situasi tertentu. Konsultan penampilan Kang Jin-joo mengamati bahwa Presiden Park mengenakan busana berwarna cerah jika ingin menyampaikan suatu kebijakan. Contohnya, saat mengunjungi Bursa Saham Korea, sehari sebelum pemilihan presiden dan berjanji untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, Park mengenakan jaket warna merah menyala.
Tapi ketika pergi ke sebuah sekolah dasar di Seoul tengah pekan lalu, dia memilih jaket warna abu-abu muda dengan kerah berdiri warna pink. “Ketika dia ingin menyampaikan pesan harapan kepada publik, dia cenderung mengenakan warna-warna muda,” kata salah seorang ajudannya.
Ketika menghadapi masalah serius, Park akan mengenakan pakaian berwarna gelap. Dia memakai jaket warna hijau zaitun dengan kancing emas dalam upacara kelulusan di Universitas Polisi Nasional Korea pekan lalu, baju yang sama dikenakan di hari pelantikan. Warna-warna akromatik seperti putih, hitam dan abu-abu kerap dikenakan saat akan menyampaikan pesan-pesan yang serius seperti soal Korea Utara.
Jaket abu-abu dengan kerah hitam menjadi pilihan Park saat menghadiri workshop kementerian, sama ketika bertemu pemimpin partai oposisi dan berkuasa Februari lalu, tak lama setelah Korut melancarkan uji coba nuklir ketiga.
Para pakar juga ‘membaca’ aksesoris yang dipakai Presiden Park, terutama bros. Bentuk kupu-kupu yang dipakai saat pelantikan melambangkan regenerasi. Bros bunga dengan mutiara yang dikenakan saat menyambut aktivis demokrasi Myanmar, Aung San Suu Kyi bulan Januari lalu tampak membawa pesan perdamaian.
Bros-bros itu dibeli Park di Pasar Namdaemun. Tak mahal. Masing-masing harganya hanya sembilan ribu won (sekitar Rp 78 ribu) saja.
CHOSUN ILBO | NATALIA SANTI
EDISI KHUSUS Tempo: Guru Spiritual Seleb
Baca juga:
Sketsa Wajah Penyerang LP Cebongan Segera Disebar
Komisi I: Penyerangan Cebongan Hampir Sempurna
SBY Jadi Ketua Umum, Loyalis Anas Melemah
Topik Terhangat: Serangan Penjara Sleman || Harta Djoko Susilo|| Nasib Anas