TEMPO.CO, Ternate - Pertunjukan kesenian gilang kie raha dipastikan akan memeriahkan pembukaan Festival Legu Gam 2013 yang digelar Ahad hari ini, 31 Maret 2013.
Arifin Djafar, Ketua Panitia Legu Gam, mengatakan, pertunjukan kesenian tersebut adalah pertunjukan kesenian daerah Maluku Utara yang dikolaborasikan dengan kesenian modern. Setidaknya ratusan penari dari seluruh Maluku Utara dilibatkan dalam pertunjukan itu.
"Kami berkeinginan pembukaan Legu Gam berjalan spektakuler dan bisa menghibur masyarakat," kata Arifin kepada Tempo, Ahad, 31 Maret 2013.
Menurut Arifin, di Maluku Utara, banyak budaya dan tradisi yang masih lestari hingga kini. Karena itu, dalam pelaksanaan Festival Legu Gam 2013, kebudayaan empat kesultanan akan ditampilkan dan akan menjadi ciri khas.
"Intinya semua pergelaran budaya di Legu Gam 2013 adalah budaya Maluku Utara," ujar Arifin.
Boki Nitha Budhi Susanti, Permaisuri Sultan Ternate, mengatakan, dalam acara pembukaan, semua masyarakat akan diberi ruang menyaksikan secara langsung.
"Ini dikarenakan acara Legu Gam merupakan pestanya rakyat Maluku Utara untuk memeriahkan ulang tahun Sultan Ternate. Jadi semua orang boleh ikut berpesta," kata Nitha.
Legu Gam atau pesta rakyat berasal dari tradisi adat istiadat Maluku Utara. Secara historis, pesta rakyat yang melibatkan pihak kesultanan ini dilakukan dalam bentuk tari-tarian atau biasa disebut tarian Legu.
Tarian Legu biasanya dipentaskan dalam tiga acara, dan ketiganya pun bertingkat sifatnya. Tarian ini merupakan rangkaian gerakan yang menyerupai kepakan sayap burung.
BUDHY NURGIANTO