TEMPO.CO, Kabul - Presiden Afganistan Hamid Karzai bertemu Emir (pemimpin) Qatar untuk mendiskusikan rencana Taliban membuka kantor perwakilannya di negara-negara Teluk.
Menurut kantor berita pemerintah QNA, Karzai juga mendiskusikan berbagai isu saling menguntungkan dengan Sheikh Hamad bin Khalifah Al Thani tanpa menjelaskan substansi pembicaraan kedua pemimpin. Pertemuan tersebut turut dihadiri oleh Perdana Menteri Qatar, Hamad bin Jaseem Al Thani.
Karzai tiba di Qatar, Sabtu, 30 Maret 2013. Selain bertemu pemimpin Qatar, Karzai juga menemui warga Afganistan di sana dan para pejabat serta pengusaha Arab. Dalam rombongan Karzai, terdapat pula Menteri Luar Negeri Zalman Rassoui, Kepala Dewan Perdamaian Tinggi Salahuddin Rabbani, dan seorang penasehat presiden Rangin Dadfar Spanta.
Hingga awal tahun ini Karzai sangat menentang pertemuan dengan Taliban di luar negeri. Namun, Amerika Serikat tetap berkeras agar utusan Taliban harus disertakan dalam perundingan satu meja sebagai persiapan penarikan pasukan Amerika Serikat dari Afganistan dalam waktu dua tahun.
"Jika kita ingin membawa perdamaian abadi di Afganistan, maka harus ada perwakilan dari pemerintah, termasuk Dewan Perdamaian Tinggi yang beranggotakan seluruh etnis yang ada dan kelompok berlatar belakang politik berbeda," kata Aimal Faizi, juru bicara Karzai.
Kabul berkali-kali menekankan bahwa pemerintah hanya bersedia berbicara jika para pejuang memutus tali ikatan dengan Al-Qaidah dan meghentikan kekerasan. Faizi menegaskan, jika jadi dibuka, kantor Taliban di Qatar harus diawasi dengan ketat.
AL JAZEERA | CHOIRUL
Berita Terpopuler:
Kasus Cebongan, Ketika Detektif Dunia Maya Beraksi
Kronologi Idjon Djambi Perlu Dikonfrontasikan
Dua Kejanggalan dalam Kecelakaan Camry Maut
Sketsa Wajah Penyerang LP Cebongan Segera Disebar
Fitra Sebut Petinggi Polri Terima Rp 11,5 Miliar