Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Beras Impor Diduga untuk Raskin  

image-gnews
Beras Raskin. ANTARA/Aco Ahmad
Beras Raskin. ANTARA/Aco Ahmad
Iklan

TEMPO.CO, Gresik - Lembaga Swadaya Masyarakat Pusat Demokrasi dan Kemanusiaan Kabupaten Gresik (Pudak Gresik) mensinyalir ada pelanggaran terkait pembagian beras untuk masyarakat miskin pada triwulan I tahun 2013. Ketua Pudak Gresik Farid Abdillah menuturkan ada indikasi penyimpangan karena prosedur menyalahi pedoman umum pelaksanaan raskin.

Selama tiga bulan ini, Farid menemukan pembagian raskin di Kabupaten Gresik menggunakan beras impor dari luar negeri. Ia melihat, fakta ini bertentangan dengan SK Gubernur Jawa Timur 513/4687/021/2011 yang melarang masuk beras impor ke wilayah itu.

Pudak Gresik, kata Farid, memastikan kesalahan ini menjadi tanggung jawab Bulog Subdivisi Regional Surabaya Utara yang membawahi wilayah Gresik. Bulog diduga telah melanggar pedoman umum raskin dan SK Gubernur. "Karungnya tidak berstempel UD atau CV yang memasok beras ke Bulog. Bisa jadi ini beras impor luar negeri," kata Farid dalam keterangan tertulisnya kepada Tempo, Selasa, 2 April 2013.

Selain itu, Pudak Gresik mencatat sedikitnya ada lima pelanggaran lagi yang ditemukan di lapangan. Pertama, per kepala keluarga hanya menerima raskin rata-rata sebesar 12 kilogram dari seharusnya 15 kilogram. Kedua, harga jual beras raskin kepada rumah tangga sasaran penerima manfaat (RTS PM) berkisar Rp 1.700 hingga Rp 2.500, seharusnya tak lebih dari Rp 1.600 per kilogram.

Ketiga, pihaknya menyangkal tudingan dari Bulog bahwa masyarakat tidak tepat waktu membayar beras raskin. Keempat, kualitas beras raskin tidak sesuai standar. Kelima, data setiap desa penerima RTS-PM tidak sesuai dengan data penerima beras raskin.

Sesuai standarnya, ujar Farid, indikator kualitas beras raskin terdiri dari kadar air 15 persen, broken 20 persen, menir 2,5 persen, dan drajat sosoh (kadar keputihan) 90 persen. "Ini menunjukkan Bulog tidak serius menangani beras raskin. Masih banyak pelanggaran," ucapnya.

Farid mendesak Bulog untuk segera menata ulang kembali sistem pembagian raskin, termasuk merivisi data RTS-PM di Kabupaten Gresik. Pihaknya juga menyampaikan masalah ini ke Bulog. Dengan begitu, ia berharap ada perbaikan sistem dan menghindari sikap koruptif yang merugikan masyarakat bawah. "Jika tidak segera diperbaiki, artinya Bulog tidak becus dan tidak serius mengurusi beras raskin," katanya.

Yulia Hermawati, humas Bulog Wilayah Jawa Timur, menampik tudingan LSM Pudak Gresik. Sebab, menurut ia, sesuai prosedur pihaknya telah menyalurkan beras raskin itu seharga Rp 1.600 per kilogram sesuai titik distribusi. Bulog, kata Yulia, hanya menyalurkan beras raskin hingga kantor kelurahan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di lain pihak, ada perangkat desa yang bertugas membagikan beras raskin kepada warga yang masuk RTS-PM. Yulia menegaskan, beras raskin yang dibagikan pada masyarakat miskin di Jawa Timur bukan beras impor.

Soal harga beras miskin yang bervariasi, ia menyerahkan pada setiap pemerintah daerah masing-masing. Ia mengakui harga beras miskin setiap daerah berbeda-beda karena menyesuaikan ada tidaknya subsidi dari pemerintah daerah penerima RTS-PM.

Jawa Timur telah mengalokasikan sebanyak 2.857.459 kepala keluarga sesuai RTS-PM yang berhak menerima beras raskin sepanjang 2013 ini. "Itu bukan beras impor. Di Jatim tidak boleh beras impor beredar," kata Yulia.

DIANANTA P. SUMEDI

Berita terpopuler lainnya:
'Postingan Idjon Djanbi Tak Bisa Dipertanggungjawabkan' 

Misteri Selongsong Peluru di Cebongan

Pati, Kota Seribu Paranormal

Bambang Pamungkas Pensiun dari Timnas Indonesia

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Buwas: Jutaan Ton Beras Bulog Terancam Membusuk

21 Juni 2019

Stok beras di gudang Bulog Jakarta.(dok.Kementan)
Buwas: Jutaan Ton Beras Bulog Terancam Membusuk

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan, jutaan ton beras yang tersimpan di gudang Bulog tinggal menunggu waktu untuk membusuk.


Jokowi Minta Pembagian Rastra Dipercepat, Bulog Akan Kalang Kabut

2 Maret 2018

Presiden Jokowi memberikan sambutan ketika meresmikan pabrik PT Kalbio Global Medika di Cikarang, Bekasi, 27 Februari 2018. Presiden mengatakan, peresmian pabrik ini merupakan realisasi investasi guna meningkatkan produksi industri farmasi. ANTARA
Jokowi Minta Pembagian Rastra Dipercepat, Bulog Akan Kalang Kabut

Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta distribusi bantuan beras sejahtera (rastra) pada Maret 2018 dilakukan di awal bulan.


Jokowi Minta Beras untuk 15 Juta Warga Tak Telat walau Sehari

5 Desember 2017

Presiden Jokowi bersiap melepaskan anak panah saat mengikuti rangkaian acara peringatan Hari Sumpah Pemuda di Istana Bogor, Jawa Barat, Sabtu, 28 Oktober 2017. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Jokowi Minta Beras untuk 15 Juta Warga Tak Telat walau Sehari

Presiden Jokowi meminta penyaluran program bantuan beras untuk 15 juta warga masyarakat tak telat walau hanya sehari.


Raskin Bau dan Berkutu? Ini Solusi Wakil Bupati Banjarnegara

6 Juli 2015

TEMPO/Nurdiansah
Raskin Bau dan Berkutu? Ini Solusi Wakil Bupati Banjarnegara

Bila sampai menemukan beras dengan yang tak layak makan, apalagi berkutu dan bau, masyarakat harus berani menolak.


Jelang Ramadan, Penyaluran Raskin Dikebut  

13 Mei 2015

Beras Bulog. ANTARA/Asep Fathulrahman
Jelang Ramadan, Penyaluran Raskin Dikebut  

Saat ini Bulog masih terus menyerap beras petani.


Beras Miskin Tidak Layak Konsumsi Ditolak Warga

11 Mei 2015

Seorang petugas mendata beras rakyat miskin di gudang Bulog, Gadang, Malang, Jawa Timur (15/12). Tahun depan pagu beras rakyat miskin turun dari 15 kilogram menjadi 13 kilogram per kepala rumah tangga. TEMPO/Nurdiansah
Beras Miskin Tidak Layak Konsumsi Ditolak Warga

Kualitas beras ebanyak 3 toj itu buruk, karena berbau dan berwarna kuning.


Bau Apek, Sumenep Tolak Beras Miskin dari Bulog Jatim

16 April 2015

TEMPO/Nurdiansah
Bau Apek, Sumenep Tolak Beras Miskin dari Bulog Jatim

Sesuai surat edaran Gubernur Jawa Timur beras jatah warga
miskin Sumenep sebanyak 1.745 ton per bulan. Jatah itu untuk
116.378 rumah tangga sasaran.


JK Jamin Subsidi Raskin Berlanjut  

7 Maret 2015

Beras Raskin. ANTARA/Aco Ahmad
JK Jamin Subsidi Raskin Berlanjut  

Harga beras diklaim berangsur turun sebagai dampak operasi pasar beras dan beras murah untuk rakyat miskin.


Harga Beras Melonjak, Pemerintah Parepare Bagikan Raskin

25 Februari 2015

Anak-anak membawa jatah beras Raskin yang dibagikan gratis di kawasan Babakan Ciparay, Bandung, Jawa Barat (23/5). Setiap rumah mendapat jatah beras sebanyak 2 kg. Warga mendapat jatah Raskin setiap satu bulan sekali. TEMPO/Prima Mulia
Harga Beras Melonjak, Pemerintah Parepare Bagikan Raskin

Harga beras akan normal kembali pada Maret mendatang.


Cek Mutu Raskin, Rini Blusukan ke Gudang Bulog

10 Januari 2015

Menteri BUMN, Rini M. Soemarno di halaman Istana Merdeka, Jakarta, 26 Oktober 2014. TEMPO/Subekti
Cek Mutu Raskin, Rini Blusukan ke Gudang Bulog

Menurut Rini, mutu raskin dipengaruhi juga oleh cara penyimpanannya di gudang.